Persija Jakarta
Deretan Eksekutor Bola Mati yang Dimiliki Persija Jakarta, Ada Ismed Sofyan hingga Marko Simic
Sebut saja Marko Simic, Marc Klok, Evan Dimas, Rezaldi Hehanussa, Otavio Dutra hingga Ismed Sofyan.
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Persija musim ini dihuni sejumlah pemain serba bisa.
Banyak pemain Macan Kemayoran yang dapat tampil di berbagai posisi.
Hal ini memudahkan tim pelatih untuk menyusun skema permainan.
Selain pemain serba bisa, Persija juga mempunyai deretan pemain yang dapat menjadi eskekutor bola mati, seperti dikutip dari laman resmi klub, Kamis (1/10/2020).
Skema gol dari bola mati tak jarang menjadi pembeda andai lini depan buntu.
Sebut saja Marko Simic, Marc Klok, Evan Dimas, Rezaldi Hehanussa, Otavio Dutra hingga Ismed Sofyan.
Bukan rahasia lagi, nama-nama tersebut ahlinya bola mati dengan ciri khas yang berbeda-beda.
Bomber Persija, Marko Simic telah mencetak tiga gol dari skema tendangan bebas. Penggawa bernomor punggung sembilan ini memiliki tendangan khas melengkung yang sulit dihalau kiper lawan.
Salah satu gol yang berkelasnya adalah saat melawan Kalteng Putra tahun lalu. Gol tersebut menjadi yang terbaik pada 2019.
Sementara Marc Klok juga tak kalah ciamiknya dalam melepaskan tendangan bebas.
Saat melawan Geylang International dalam laga uji coba awal tahun ini, ia mengirimkan satu umpan melalui tendangan bebas yang mampu dikonversi menjadi gol oleh Osvaldo Haay.
Selanjutnya ada Otavio Dutra yang mahir mengeksekusi gol dari bola mati. Ia telah mencetak 28 gol untuk lima klub berbeda sepanjang kariernya di Liga Indonesia dan beberapa di antaranya dilakukan dari tendangan bebas.
Tendangan keras menjadi ciri khas pemain naturalisasi asal Brasil ini.
Sedangkan Evan Dimas dan Rezaldi Hehanussa memiliki kelebihan sama baiknya saat memberikan umpan dan melakukan tendangan langsung ke gawang.
Berbicara algojo tendangan bebas tak lengkap bila tidak memasukkan nama Ismed Sofyan. Sudah bukan rahasia lagi, pemain berusia 41 tahun itu penguasa tendangan bebas di Indonesia dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.
Musim lalu, tendangan bebasnya di kandang Borneo FC membawa Persija ke final Piala Indonesia 2019.
Pemain Persija diliburkan empat hari
Liga 1 2020 resmi ditunda hingga November mendatang.
Keputusan ini tentu mengubah beberapa rencana tim yang semula akan bertanding melawan Arema (3/10/2020) mendatang.
Manajer tim Persija, Bambang Pamungkas menyatakan, skuat diliburkan selama empat hari sejak Rabu kemarin.
Para pemain diberi kesempatan untuk beristirahat setelah menjalani latihan dengan intensitas tinggi selama dua pekan terakhir.
Bambang Pamungkas menekankan, meski diliburkan, para pemain tetap diharuskan menjaga kebugaran dan pola istirahat.
“Setelah berkoordinasi dengan tim pelatih, kami memutuskan meliburkan tim selama empat hari. Sebelumnya mereka menjalani latihan dengan intensitas tinggi menuju kembalinya liga. Kami membekali para pemain dengan program latihan yang harus dijalankan di rumah,” tutur Bambang Pamungkas.
• Sejarah Persija Jakarta Hari Ini, Macan Kemayoran Menang Telak Atas PS TNI
• Pemain Persija Negatif Covid-19, Siap Tempur Menuju Kompetisi Namun Liga 1 Ditunda
Respons penundaan Liga 1
PSSI telah memutuskan kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 harus ditunda sementara waktu penyelenggaraannya.
Keputusan penundaan itu disampaikan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan setelah bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali di kantornya, Jakarta, pada Selasa (29/9/2020) siang.
Penundaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dilakukan karena tidak mendapatkan rekomendasi izin penyelenggaraan pertandingan dari pihak kepolisian.
Salah satu pertimbangannya karena penyebaran Covid-19 diberbagai daerah di Indonesia masih tinggi.
Sejatinya, kompetisi sepak bola Liga 1 akan bergulir pada 1 Oktober 2020. Sedangkan, Liga 2 direncakan dimulai pada 17 Oktober 2020.
PSSI memutuskan melakukan penundaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai satu bulan ke depan atau hingga bulan November 2020.
Kabar penundaan ini sudah sampai ke seluruh tim kontestan Liga 1 2020, termasuk Persija Jakarta.
Manajemen Persija Jakarta tak mempermasalahkan penundaan yang dilakukan PSSI terhadap jalannya kompetisi Liga 1 2020.
Presiden Persija, Mohamad Prapanca, menilai keputusan yang dibuat PSSI merupakan yang terbaik jika mempertimbangkan kondisi di Indonesia sekarang.
"Persija Jakarta menghormati keputusan yang diambil PSSI. Hal ini tentunya telah dipertimbangkan secara matang dengan perhitungan mendalam," kata Mohamad Prapanca, Selasa (29/9/2020).
Pria yang akrab disapa Panca itu menilai penundaan kompetisi Liga 1 bisa membuat timnya lebih matang dalam mempersiapkan tim.
Tim pelatih Persija mempunyai waktu lebih panjang untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas permainan timnya.
"Dengan adanya penundaan ini, maka Macan Kemayoran akan memanfaatkan waktu yang ada untuk lebih memaksimalkan persiapan. Persiapan tim tidak hanya dari teknis, namun juga dari non teknis," ujarnya.
Sejatinya, para pemain Persija Jakarta sudah siap tempur dalam menghadapi gelaran kompetisi Liga 1 2020.
Namun, semuanya harus menahan diri dan bersabar untuk menantikan berlaga di Liga 1 2020.
"Saat ini seluruh pemain dalam kondisi yang siap tempur menuju kompetisi," ujar dia.
Lebih lanjut, Panca berharap kondisi di Indonesia bisa semakin baik agar pelaksanaan kompetisi sepak bola di Indonesia bisa berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan.
"Persija berharap, situasi kembali kondusif agar kompetisi berputar. Seluruh pemain, ofisial dan juga Jakmania jangan lengah terhadap pandemi Covid-19," tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kompetisi Liga 1 2020 tidak bisa berjalan sesuai dengan jadwal karena tidak mendapatkan izin dari petugas keamanan.
Polri, sebagai otoritas keamanan di Indonesia, tidak memberikan rekomendasi izin keramaian terhadap penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2.
Kabar tersebut disampaikan secara langsung oleh Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono.
Padahal, PSSI dan PT LIB terus melakukan sosialiasi dan mematangkan persiapan semuanya sebelum kompetisi bergulir dalam waktu dekat.
Seperti direncanakan sebelumnya, kompetisi Liga 1 akan bergulir pada 1 Oktober 2020. Sedangkan, Liga 2 direncanakan bergulir pada 17 Oktober 2020.
“Terkait Liga 1 dan 2 yang akan dilaksanakan mulai tanggal 1 Oktober 2020, Polri tidak mengeluarkan izin keramaian," kata Argo kepada awak media, Senin (28/9/2020).
Argo menerangkan, ada tiga pertimbangan utama Polri tidak memberikan rekomendasi izin keramaian bergulir laginya kompetisi sepak bola di Indonesia.
Pertimbangan pertama karena penyebaran Covid-19 di Indonesia terus meningkat dan belum bisa dihentikan.
"Dengan pertimbangan situasi pandemic Covid masih terus meningkat, jumlah masyarakat yang terinfeksi," ujarnya.
Pertimbangan kedua karena Polri sudah memberikan pemberitahuan sejak jauh-jauh hari tidak akan memberikan izin kepada kegiatan apapun.
"Polri sudah mengeluarkan maklumat dan penegasan tidak akan keluarkan izin keramaian di semua tingkatan," jelasnya.
Selain itu, Polri sedang menegakan keadilan dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Tanah Air.
"Polri bersama TNI serta stake holder terkait sedang konsentrasi mendukung bijaks Pemerintah, melaksanakan Operasi Yustisi di semua jajaran," tutupnya. (TribunJakarta.com/Persija.id)