Komentar Suporter Persija Jakarta dan Persib Bandung Terkait Penundaan Kompetisi Liga 1 2020
Suporter Persija Jakarta dan Persib Bandung angkat suara terkait ditundanya kembali Liga 1 2020.
TRIBUNJAKARTA.COM - Suporter Persija Jakarta dan Persib Bandung angkat suara terkait ditundanya kembali Liga 1 2020.
Dari suporter Persija Jakarta diwakilkan oleh Ketua Umum The Jakmania, Dicky Soemarno.
Sementara dari pendukung Persib Bandung, Ketua Bomber Asep Abdul yang ikut berkomentar.
Dicky Soemarno mengatakan dari sisi The Jakmania, pertama yang dipikirkan itu adalah Persija Jakarta setelah PSSI memastikan Liga 1 2020 ditunda.
• Jadwal dan Spoiler Manga One Piece Chapter 992: Senjata Queen Lebih Berbahaya dari Batu Laut
• Pengamat MotoGP Sebut Valentino Rossi Kesulitan Untuk Bersaing dengan Pembalap Muda
• Pemerintah Perpanjang Banpres BLT UMKM hingga Bulan Desember, Daerah Ini Bakal Jadi Prioritas
• 6 Penggawa Persija Ini Ternyata Asli Kelahiran Jakarta, Siapa Saja Mereka?
Persija Jakarta sebelumnya sudah mulai menggelar sesi latihan pada pertengahan Agustus 2020.
Macan Kemayoran berlatih bersama karena saat itu Liga 1 2020 akan digelar pada 1 Oktober mendatang.
"Kami melihat bagaimana situasi Persija menghadapi masa suliit. Bagaimana juga Persija bisa tetap bertahan pada tujuan awal musim yaitu meraih juara," kata Dicky Soemarno kepada BolaSport.com.
Target Persija Jakarta musim ini sangat tinggi yakni juara.
Beberapa pemain bintang didatangkan Persija Jakarta guna memenuhi keinginan tersebut.
Persija Jakarta pun memutuskan untuk bermarkas di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta.
Dicky Soemarno langsung berkoordinasi dengan teman-teman The Jakmania lainnya untuk tak datang langsung ke stadion saat Persija Jakarta bertanding.
"Ketika ada di posisi itu, kami hanya bisa melakukan koordinasi antar wilayah The Jakmania untuk mematuhi segala protokol yang ditetapkan jika Liga 1 berlangsung," kata pria berkacamata tersebut.
Dicky Soemarno melanjutkan, pihaknya juga memikirkan bagaimana ketidakpastian sepak bola Indonesia saat ini.
Menurutnya, jika sedari awal segala sesuatu sudah diperhitungkan, dipertimbangkan, dan dipikirkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB), pasti hasilnya akan berbeda.
"Jadi kami sangat menyayangkan bahwa hal ini terjadi. Seperti tidak siap untuk menggelar Liga 1 karena baru H-3 kepolisian tidak mengizinkan."