Demo Tolak UU Cipta Kerja
Demo Tolak UU Cipta Kerja Ricuh, Massa Bakar Pos Polisi Monas hingga Lempari Petugas dengan Petasan
Kericuhan terjadi di sejumlah wilayah akibat penyekatan yang dilakukan di polisi guna mengantisipasi demo di depan Istana Negara.
Massa aksi yang berjumlah ribuan orang melemparkan batu dan petasan ke arah barikade polisi, seperti terpantau TribunJakarta.com pada pukul 14.15 WIB.
Awalnya, ketika orator sedang menyampaikan aspirasinya, massa mencoba menerobos barikade polisi.
Namun, karena tak bisa menerobos barikade, massa mulai memanas dan menjadi beringas.
Mereka pun mulai melempari barikade petugas dengan bebatuan serta petasan.
Ketika kericuhan mulai tak terhindarkan, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto dari pengeras suara mulai memberikan imbauannya.

Ia mengimbau agar warga membubarkan diri lantaran dinilai sudah bertindak anarkis.
"Kalian saya minta buba semuanya, karena kalian sudah bersikap anarkis," imbau Heru.
Namun, imbauan itu tidak digubris dan massa malah semakin beringas.
Saat itulah polisi mulai mencoba membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata dan air dari mobil water cannon.
Pantauan TribunJakarta.com pada pukul 14.50 WIB kerumunan massa yang tadinya berkumpul di satu titik di Simpang Harmoni mulai terpecah.
Ribuan orang pendemo itu mulai berhamburan sementara polisi terus-terusan menembakkan gas air mata.
Buruh di Tangerang Lempari Polisi dengan Batu, Water Cannon Tak Berdaya
Aksi buruh menolak Undang-undang Omnibus Law UU Cipta Kerja (Ciptaker) di Jalan Daan Mogot, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang diwarnai kericuhan.
Ribuan buruh tersebut mencoba menembus penyekatan yang dilakukan Polres Metro Tangerang Kota di Jalan Daan Mogot.
Lempar-lemparan batu, kayu, dan botol plastik oleh massa yang ingin menembus ke Gedung DPR-RI itu pun tak terelakan lagi.
