Dicap Nakal, Anak 7 Tahun Dianiaya Orangtua Angkat, Sempat Dikembalikan ke Ibu Kandung Sebelum Tewas
Bocah 7 tahun di Ambon tewas setelah dianiaya orangtua angkatnya hingga tewas. Ia dianaiaya lantaran dicap sebagai anak nakal.
TRIBUNJAKARTA.COM, AMBON - SFO, meninggal di usianya yang terbilang masih sangat muda, yaitu tujuh tahun.
Semasa hidup, ia kerap dianiaya kedua orangtua angkatnya lantaran dicap sebagai anak nakal.
Kedua orang tua angkat korban kerap melakukan penganiayaan menggunakan tangan hingga benda-benda lainnya, seperti rotan atau kabel.
Adapun ayah angkat korban merupakan ASN di RSUD Ambon dan ibu angkatnya merupakan seorang guru.
Kedua pasangan suami istri (pasutri) ini diduga telah menganiaya korban sejak 2018 silam, saat mereka mengambil korban dari orangtua kandungnya.
Baca juga: Apple Luncurkan iPhone 12, Simak Harga dan Spesifikasinya
Baca juga: Sering Dimaki Pakai Kata-kata Kasar, Tukang Parkir Tusuk Pengamen hingga Tewas saat Mabuk Bareng
Penganiayaan ini pun terbongkar setelah korban dikembalikan ke orangtua kandungnya yang tinggal di Desa Tial, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah pada 3 Oktober 2020 lalu.
Saat dikembalikan, korban sudah dalam kondisi lemas tak berdaya.
Ia pun menceritakan penganiayaan yang dialaminya selama tinggal bersama kedua tersangka.
Setelah menceritakan kejadian itu kepada orangtua kandungnya, korban lalu meninggal dunia hari itu juga.
“Karena curiga orangtua kandung korban ini melapor ke polisi apalagi saat mereka memandikan jasad korban, mereka melihat tubuh korban kebiruan,” ujar Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes Pol Leo Nugraha Simatupang, kepada wartawan di kantornya, Rabu (14/10/2020).
Untuk mengungkap kasus ini, pihak kepolisian sempat membongkar makam korban untuk melakukan otopsi.
Dari hasil otopsi yang dilakukan, polisi mendapati ada sejumlah tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Sudah dilakukan otopsi dan kami nanti menunggu hasil resmi otopsi untuk sementara hasil otopsi yang di dapat memang ada luka-luka baik luka luar maupun luka dalam pada tubuh korban,” kata dia.
Baca juga: Ditanya Raffi Ahmad Soal Lesty Kejora Jenguk Ketika Sakit, Rizky Billar: Iya Gelagapan Gue
Baca juga: Tak Perlu Khawatir, Masa Pandemi Covid-19 Ibu Hamil Harus Tetap Periksa Kandungan Minimal 6 Kali
Hasil otopsi menunjukkan bahawa ada memar di bagian punggung korban, kemudian pendarahan di bagian dada sebelah kanan, pendarahan di mata kanan lalu memar di dagu.
Selain itu ada pendarahan di telinga kiri dan kanan korban, pendarahan di hidung, memar di betis kanan, luka robek di bibir atas dan bawah serta pendarahan di usus kecil dan memar di bagian paha kiri korban.