Sisi Lain Metropolitan
Cerita Pedagang Kopi Keliling Mencari Rezeki di Tengah Lautan Aksi, Sebongkah Berkah di Masa Pandemi
Pedagang minuman keliling yang akrab dipanggil Starbuck Keliling atau Starling, Alfarizi (22), sedang duduk di tepi jalan Gereja Santa Theresia.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Sebab, lanjutnya, ibunya hanya seorang petani kecil sedangkan ayahnya tak bekerja lantaran sakit.
"Seandainya bapak kerja di sini bisa bantu ibu di Kampung. Tapi bapak saya sakit-sakitan. Jadi saya harus bantu mereka," katanya.
Mualim (44) pedagang starling di Jalan Dr Ratulangi, Menteng, mendapatkan keuntungan yang tak jauh beda dengan Alfarizi.
Pria asal Lampung ini mendapatkan cuan lebih baik saat ada unjuk rasa.
Ia mengaku mengantongi penghasilan bersih Rp 200 ribu dari yang biasanya hanya Rp 100 ribu.
"Biasanya yang beli hanya ojek online langganan aja. Tapi pas Hari Kamis alhamdulilah. Dapat Rp 200 ribu bersih sehari," ceritanya.
Saat demo mahasiswa, ia tidak berada benar-benar di pusat unjuk rasa.
Mangkal depan Bank BNI di Jalan Menteng Raya saja, ia sudah dikerubungi banyak pembeli.
"Yang lebih banyak pembeli pas demo mahasiswa, kalau demo kemaren banyak juga yang beli tapi lebih rusuh," ujarnya.
Dari penghasilannya sebagai pedagang starling, ia menghidupi dua anaknya yang masing-masing berusia satu tahun dan enam tahun.
Ahmad Rivai (29), biasanya berdagang minuman keliling di depan Bank Sinar Mas, Kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Di masa pandemi, ia harus pindah pangkalan karena sepi pembeli.
Namun, ia mendapatkan cuan saat demonstrasi mahasiswa.
"Alhamdulilah pas demo mahasiswa banyak yang beli karena akhirnya enggak begitu rusuh dibanding yang kemaren ini," ujar pria satu anak itu.
Dua Sisi Mata Uang
