Demo Tolak UU Cipta Kerja
Sempat Bertahan Ditengah Hujan, Massa di Sekitar Patung Kuda Mulai Bubarkan Diri
Sejumlah massa aksi yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai universitas sempat bertahan beberapa menit ditengah hujan.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Hujan deras disertai angin mewarnai aksi unjuk rasa yang terjadi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020) sore.
Menurut pantauan TribunJakarta.com di lokasi, sekitar pukul 16.00 WIB hujan mulai mengguyur kawasan Jakarta Pusat.
Sejumlah massa aksi yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai universitas sempat bertahan beberapa menit ditengah hujan.
Mereka terus melanjutkan orasinya meski dalam keadaan hujan.
Tuntutan mereka masih terkait dengan penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Sejumlah mahasiswa tampak mengenakan jas hujan, sebagian lagi, menggunakan payung.
Diguyur hujan deras disertai petir, para mahasiswa sempat berteriak lantang membacakan sumpah mahasiswa.
Namun aksi ditengah hujan ini hanya berlangsung selama beberapa menit saja.
Sekitar pukul 16.20 WIB sejumlah mahasiswa mulai membubarkan diri.
Baca juga: Imbas Covid-19, Sopir Angkot di Tangerang Banting Setir Jadi Dukun Cabul
Baca juga: Kelanjutan Liga 1 Tak Jelas, Pemain Persib Bandung Pasrah hingga Ganggu Psikis Pemain
Baca juga: Persija Semakin Kompak, Siap Hadapi Lanjutan Kompetisi Liga 1
Berlangsung Damai
Berbeda dengan tanggal 8 Oktober lalu, aksi yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM SI) hari ini berlangsung damai dan kondusif di sekitar Patung Kuda.
Sebagaimana diketahui, pada tanggal 8 Oktober lalu sejumlah mahasiswa juga menggelar aksi menuju Istana Merdeka terkait penolakan UU Cipta Kerja.
Aksi tersebut berlangsung ricuh dan menyebabkan beberapa kerusakan fasilitas.
Diantaranya pembakaran pos polisi, halte, hingga pengrusakan di gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Namun aksi kali ini berlangsung kondusif.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto mengatakan sebanyak 650 personel gabungan yang terdiri dari TNI-Polri turut mengamanankan aksi tersebut.
"Kita apresiasi terhadap anak-anak mahasiswa hari ini dari BEM SI yang akan turun aksi ke sini dan kita lihat, ada juga dari Aliansi Kelompok Miskin juga dari sebelah sisi barat daya. Ada 450 (polisi) di base ini. Kemudian Tni juga dua ssk 250. Jadi sekitar 650 personel (berjaga)," kata Heru di Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020).