Buronan Cai Changpan Gantung Diri
Polisi Hanya Temukan Uang Rp 1 Juta dan 2 Lubang Bekas Galian Dekat Jasad Cai Changpan
Polisi tidak menemukan benda-benda yang cukup berarti di jasad Cai Changpan narapidana yang berhasil kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang bulan lalu.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Dionisius Arya Bima Suci
Laporan Wartawan TribunJakarta.com. Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Polisi tidak menemukan benda-benda yang cukup berarti di jasad Cai Changpan narapidana yang berhasil kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang bulan lalu.
Setelah berhasil kabur lewat gorong-gorong yang dia gali sendiri, Narapidana asal China tersebut ditemukan tidak bernyawa di sebuah pabrik pegolahan limbah ban, Jasinga, Kabupaten Bogor, Sabtu (17/10/2020).
Dia tewas tergantung menggunakan seutas tali yang melilit di lehernya.
Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota AKBP Pratomo mengatakan, di jasad Cai Changpan hanya ditemukan satu dompet pribadinya.
"Dengan uang di dalamnya berisi Rp 1.060.000," kata Pratomo yang memimpin pencarian Cai Changpan saat dihubungi, Senin (19/10/2020).
Baca juga: 190 Polisi Diterjunkan Untuk Mencari Narapidana Cai Changpan yang Ditemukan Tewas di Jasinga
Baca juga: RS Polri Lakukan Uji Laboratorium Pastikan Waktu Kematian Cai Changpan
Saat pihaknya menyisir kawasan pabrik pengolahan limbah ban itu pun tidak ditemukan barang yang berarti.
Polisi hanya menemukan dua lubang bekas galian yang diduga ulah Cai Changkapn untuk mencari atau menyembunyikan sesuatu.
"Ada dua lubang bekas galian di sekitar lokasi penemuan jasad, sekitar 50 meter dari lokasi. Tapi tidak kami temukan apapun di sana selain dompet dan dua lubang bekas galian itu," jelas Pratomo.
Bahkan, empat ekor anjing pelacak alia K9 tidak bisa menemukan apapun di dekat dua lubang itu.
"Proses pencarian terbuka dan tertutup. Kita pakai penunjuk jalan di hutan dan melekat dengan masyarakat yang sangat membantu pencarian kami," ujarnya lagi.
Pratomo menjelaskan setidaknya ada 190 personel polisi yang menyusup ke Hutan Tenjo untuk menemukan narapidana kasus narkoba itu.
190 personel kebanyakan dari brimob, kemudian Polda Metro Jaya, Satnarkoba Polres Metro Tangerang Kota, dan empat ekor anjing pelacak.
"Pencarian terus dilakukan siang dan malam. Tim brimob itu ada 98 personel, Satnarkoba Polres 15 orang dan Polda Metro Jaya sekitar 60, K9 (anjing pelacak) empat anjing tujuh personel pawangnya," tutur Pratomo.
Baca juga: Ketum PSSI Beri Wejangan Penting ke Pemain Timnas U-16 Sebelum Melawan Uni Emirat Arab U-16
Baca juga: Jadwal Manga One Piece Chapter 993: Momonosuke dan Yamato Bertemu Black Maria?
Pada awal pencarian, Satnarkoba sempat merasa kewalahan dengan keterbatasan jumlah personel ditambah luasnya Hutan Tenjo.
Sehingga didatangkan bantuan personel dari Polda Metro Jaya, sebanyak 60 personel.
"Tanggal 23 September itu datang bantuan 60 personel dari Polda. Semakin kita sisir, semakin luas dan tanggal 4 Oktober diperbantukan 98 personel Brimob, empat anjing K9 dan tujuh pawangnya," ungkap Pratomo.
Diberitakan sebelumnya, Polres Metro Tangerang berhasil menemukan narapidana narkoba yang melarikan diri dari Lapas Kelas 1 Tangerang pada bulan lalu.
Sayangnya, narapidana asal China tersebut ditemukan tewas dengan seutas tali terikat di lehernya di kawasan pabrik pengolahan limbah ban di Desa Koleang, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor pada Sabtu (17/10/2020).
Pratomo yang memimpin langsung proses pencarian Cai Changpan membeberkan kronologi penemuannya.
Dia menjelaskan, setelah berhasil kabur dari Lapas Tangerang, Satnarkoba Polres Metro Tangerang, pihaknya langsung memburu Cai Changpan.
Narapidana yang divonis mati pada 2017 silam terdeteksi berada di kediaman istrinya di kawasan Tenjo, Kabupaten Bogor.
Baca juga: Pangling Lihat Nia Ramadhani Potong Poni, Ardi Bakrie Beri Pujian Selangit: Kayak Punya Istri Baru
"Jadi berdasarkan keterangan tukang ojek, dia mengantarkan sampai ke Tenjo. Saat kita datangi dia sudah tidak di rumah itu," ucap Pratomo.
Kemudian pada 22 September 2020, Satnarkoba Polres Metro Tangerang mulai menyisir Hutan Tenjo.
Hal itu, berdasarkan pengakuan warga sekitar yang melihat sosok seperti Cai Changpan.
"Warga sebenarnya sudah pada tahu kalau ada buronan saat itu. Kita mendapat informasi pelariannya ke arah hutan (Hutan Tenjo). Saat pencarian banyak masyarakat melihat orang mencurigakan berada di dalam hutan sendirian," ungkap Pratomo.
Pencarian yang melelahkan semakin menemukan titik terang.
Dari informasi yang terkumpul, ada petunjuk kalau Cai Changpan bersembunyi di pabrik pengolayan limbah ban di bilangan Desa Koleang, Kecamatan Jasinga.
Informasi itu pun benar, sayang, Cai Changpan ditemukan dalam kondisi tergantung di area pabrik.
"Tertangkapnya di hutan sebelah hutan Tenjo, di Desa Koleang, Kecamatan Jasinga. Kalau perkiraan sekitar delapan kilometer dari titik ujung Hutan Tenjo," ucap Pratomo.