Mitigasi Bencana Longsor dan Banjir, BNPB Tanam 1.500 Pohon di Titik Nol Ciliwung
Guna menjaga kawasan sumber mata air tidak rusak dan tetap terjaga, BNPB menanam 1.500 pohon dan menebar 10.000 ikan di Telaga Saat, Kabupaten Bogor.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, BOGOR - Guna menjaga kawasan sumber mata air tidak rusak dan tetap terjaga, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menanam 1.500 pohon dan menebar 10.000 ikan di Telaga Saat, Kampung Cibulao, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, Telaga Saat merupakan titik 0 kilometer Sungai Ciliwung yang harus dijaga kelestariannya.
Hal ini juga dilakukan sebagai upaya memitigasi bencana banjir dan longsor yang kerap terjadi di aliran Sungai Ciliwung saat musim hujan tiba.
"Ini bagian dari mitigasi bencana, jangan sampai rusak dulu baru kita gerak. Ekosistem sumber mata airnya jaga, perbaiki, dan lindungi," ucapnya, Selasa (20/10/2020).
Ia pun mengingatkan kepada generasi muda untuk turut serta dalam menjaga kelestarian alam.
Baca juga: Bubarkan Pendemo UU Cipta Kerja di Monas, Marinir Diajak Swafoto Bareng Massa Remaja
Tujuannya agar keindahan alam yang saat ini ada bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang.
Komandan Jenderal Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Brigjen Mohammad Hasan yang ikut dalam mendampingi Doni mengatakan, saat dirinya masih menjabat sebagai Komandan Korem 061 Surya Kencana, kondisi Telaga Saat sangat memprihatikan.
Untuk itu, ia bersama warga dan relawan saling gotong royong untuk membersihkan sedimentasi dan tamanan yang menutupi permukaan telaga.

"Kondisi awalnya, telaga ini hanya terlihat 10 persen sampai 15 persen airnya saja. Selebihnya tertutup gulma dan sedimentasi sangat tinggi," ujarnya.
Untuk membersihkan endapan lumpur dan gulma di permukaan, Hasan menuturkan, saat itu para relawan mengerjakan secara manual.
"Hasilnya seperti bisa kita lihat saat ini. Telaga Saat ini memang memiliki banyak potensi, ini titik awal air Ciliwung, ini gabungan dari 4 telaga yang ada di gunung," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, pihaknya bakal segera berkoordinasi dengan masyarakat sekitar terkait pengelolaan Telaga Saat ini.
"Ini pr (pekerjaan rumah) kita semua supaya ada jaminan buat masyarakat sini, kalau enggak ada yang mengelola nanti takutnya rusak lagi," kata dia.