Najwa Menengahi Debat Sengit, Rocky Gerung Kritik Pedas Irma Sebut Gubernur Harus Dipilih Pemerintah

Ketika Najwa Shihab menengahi debat sengit saat Rocky Gerung kritik pedas Irma Suryani Chaniago yang sebut gubernur harus dipilih pemerintah.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
YouTube/Najwa Shihab
Rocky Gerung dan Irma Suryani Chaniago 

TRIBUNJAKARTA.COM - Perdebatan sengit terjadi di acara Mata Najwa yang mengangkat tema Tahun Pertama: Jokowi - Maruf Sampai di Mana pada Rabu (21/10).

Enam narasumber dihadirkan Najwa Shihab diantaranya akademisi Rocky Gerung, Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago, Politikus PDIP Aria Bima, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Perdebatan sengit lantas terjadi antara Rocky Gerung dengan Irma Suryani Chaniago.

TONTON JUGA:

Hal itu berawal ketika Mardani Ali merespons pernyatan peneliti Indef dilansir TribunJakarta dari kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis (22/10).

Enny Sri Hartanti Peneliti Indef menjelaskan, kebijakan pemerintah untuk merespon pandemi covid-19 sudah tepat namun bermasalah di eksekusinya sehngga berakibat kinerja pemerintah tak memuaskan di bidang ekonomi. 

"Persoalan klasik mendominasi hampir semua eksekusi kebijakan ekonomi tak ikut arahan presiden yang extraordinary," jelas Enny. 

Baca juga: Bandingkan saat Jadi Walkot Solo, Mardani Ungkap Jokowi Berubah Drastis Atasi Masalah: Saya Sedih

Mendengar hal tersebut, Mardani Ali Sera memberikan kritiknya terkait koordinasi pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi ekonomi di tengah Pandemi Covid-19.

FOLLOW JUGA:

"Menteri dalam negeri itu punya orkestrasi pemerintah daerah karena tiap pemda itu anggarannya harus disetor terlebih dahulu ke Mendagri. Kalau Mendagri tak menyetujui maka ia bisa mengarahkannya," terang Mardali Ali Sera.

Mardani menilai, saat ini Pemerintah Pusat kurang mengayomi pemda dan mengajak bincang untuk melakukan sebuah kebijakan bersama.

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN untuk Lulusan SMA/SMK Hingga Sarjana, Segera Cek Persyaratannya!

"Kemendagri itu punya datanya, punya Dirjen Keuangan Deerah dan Pembinaan Desa. Dengan hal yang dimiliki ini seharusnya Kemenkes dan Kemendagri diberikan peluang untuk mengorkestrasi terkait kebijakan," ucap Mardani Ali.

Dengan demikian, Mardani Ali menilai saat ini Jokowi hanya fokus di titik atasnya saja yakni Gugus Tugas Covid-19 yang mengakibatkan Indonesia memiliki catatan banyak.

Mardani Ali Sera
Mardani Ali Sera (YouTube/Najwa Shihab)

"Kemana Kemenkes gak diberikan peluang? Pak Jokowi berpikir otak-atik di atas yakni Gugus Tugas, itu menyebabkan kita punya catatan banyak," papar Mardani Ali.

Mendengar pendapat Mardani Ali, Irma Suryani Chaniago lantas membantahnya.

"Kalau dikatakan Mendagri punya orkestra itu benar, tetapi apa orkestra itu dipatuhi oleh gubernur? tidak pak," jawab Irma.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved