Demo Tolak UU Cipta Kerja
Polisi Klaim Jumlah Pelajar Ikut Demo Menurun Drastis
AKBP Antonius Agus Rahmanto mengatakan, jumlah pelajar yang terlibat unjuk rasa mengalami penurunan drastis.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polres Metro Jakarta Selatan mengklaim kerjasamanya dengan Suku Dinas Pendidikan telah efektif mencegah pelajar mengikuti aksi demo.
Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto mengatakan, jumlah pelajar yang terlibat unjuk rasa mengalami penurunan drastis.
"Penurunannya drastis sekali, menurut evaluasi kami berkurang jauh. Dari hasil yang diamankan saja sewaktu demo 20 Oktober kemarin, hanya ada 10 orang," kata Antonius di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (22/10/2020).
Bahkan dari 10 orang yang diamankan, lanjut Antonius, hanya dua yang berstatus sebagai pelajar.
Jumlah tersebut jauh berkurang dibandingkan saat unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja pada 8 dan 13 Oktober 2020 lalu.
Selama dua gelombang demo tersebut, Polres Metro Jakarta Selatan mengamankan 288 pelajar.
"Kemarin kami sepakat dengan Sudin Pendidikan dan sekolah untuk memberikan tugas-tugas pada para pelajar, hasilnya efektif tepat sasaran," ujar Antonius.
Ia menyatakan pihak kepolisian akan terus berkoordinasi dengan Sudin Pendidikan Jakarta Selatan dan sekolah, terutama sehari menjelang aksi demo.