Antisipasi Virus Corona di Depok
Ridwan Kamil: Vaksin Tak Jamin 100 Persen Warga Kebal Covid-19
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, pemberian vaksin tak menjamin warga 100 persen bebas Covid-19.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Dionisius Arya Bima Suci
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, TAPOS – Provinsi Jawa Barat ingin menjadi wilayah yang paling siap dalam manajemen koordinasi pelaksanaan pemberian vaksin Covid-19.
Oleh sebab itu, Kota Depok dipilih menjadi daerah pertama yang menerima vaksin Covid-19 ini.
Hal tersebut, disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat meninjau langsung simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Kota Depok.
“Sebelum itu (vaksin) nanti hadir, Provinsi Jawa Barat ingin menjadi Provinsi yang paling siap dalam manajemen koordinasi pelaksanaan vaksin, dimulailah di tempat yang memang kita pilih,” kata Ridwan Kamil di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis (22/10/2020).
Ridwan Kamil mengungkapkan, apabila vaksin Covid-19 yang tengah diuji ini berhasil lolos dari BPOM, maka sasaran wilayah yang diprioritaskan adalah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Provinsi Banten.
Baca juga: Luka di Kaki Tak Kunjung Sembuh Akibat Penyakit Gula, Pria di Bekasi Gantung Diri di Kusen Pintu
“Karena bila vaksin nomor satu yang diimpor itu ternyata berhasil lolos uji BPOM, maka memang arahnya adalah yaitu DKI Jakarta, Jabarnya Bodebek, dan Banten, kira-kira begitu,” katanya lagi.
Ia mengakui, daerah Bogor, Depok, dan Bekasi, hingga hari ini masih menjadi penyumbang terbesar angka Covid-19 dengan persentase 70 persen per-harinya.
“Di Bodebek sendiri memang karena setiap saat, per hari ini penyumbang mayoritas 70 persen ada di Bodebek, tentulah kita akan dahulukan. Jadi beritanya untuk warga Depok kalau vaksin itu datang, warga depok kelihatannya kami prioritaskan sebagai kota pertama yang melaksanakan vaksin ini,” ucapnya.
Terakhir, Ridwan Kamil berujar bahwa vaksin yang diberikan ini tidak menjaminan 100 persen warga dapat kebal dari virus mematikan tersebut.
“Nah hasil dari statistiknya di seluruh dunia, contoh ambil penyakit cacar ya, sebelum ada vaksin itu tinggi sekali statistiknya. Setelah ada vaksin dia turun bahkan sampai sudah tidak ada lagi sekian tahun. Vaksin juga didapat bukan jaminan, gak ada di dunia ini yang dijamin 100 persen. Yang ada adalah mendekati tadi persentase mayoritas, tapi kalau disebut 100 persen saya kira terlalu takabur lah,” imbuhnya,
“Saya kira itu ya jadi kalau ditanya itu efektif, ya efektif. Tapi, tidak ada jaminan 100 persen untuk semua urusan obat atau vaksin. Kedua apakah ini halal, ini yang sedang diuji oleh tim MUI bekerjasama dengan BPOM,” pungkasnya.