Guru SMAN di Jakarta Timur Bertindak Rasis Soal Pemilihan Ketua OSIS, Begini Nasibnya

Seorang ibu guru SMAN di Jakarta Timur diduga bertindak rasis terkait pemilihan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Begini nasibnya.

Penulis: Bima Putra | Editor: Y Gustaman
Istimewa
Logo OSIS 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Seorang guru wanita SMAN di Jakarta Timur diduga bertindak rasis terkait pemilihan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

Dalam tangkapan layar grup WhatsApp yang viral di media sosial, guru berinisial TS mengajak siswa tak memilih calon ketua OSIS yang non-Muslim.

Guru mata pelajaran pendidikan agama Islam itu meminta siswanya memilih calon ketua OSIS nomor tiga yang beragama Islam.

"Mohon doa dan dukungannya untuk paslon 3. Mohon doa dan dukungannya untuk paslon 3. Awas Rohis jangan ada yang jadi pengkhianat ya," begitu salah satu pesan TS yang beredar.

Dikonfirmasi soal tangkapan layar dalam percakapan tersebut, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur Gunas Mahdianto membenarkannya.

Baca juga: Harga Satu Sepeda Indra Priawan Suami Nikita Willy Capai Ratusan Juta, Marshel: Dapet Mobil Dua!

Meski tidak merinci kapan percakapan di grup tersebut, Gunas mengatakan TS sudah mendapat teguran dari pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

"Itu sudah diselesaikan dan diberikan pembinaan oleh kepala sekolah," kata Gunas saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Senin (26/10/2020).

"Gurunya juga di-BAP (berita acara pemeriksaan). Sudah dilaporkan ke Dinas (Pendidikan DKI) juga," imbuh Gunas. 

Dia tak merinci sanksi yang diberikan Dinas Pendidikan DKI Jakarta kepada TS.

Baca juga: Puas Berhubungan Badan, Pria di Bekasi Tiba-tiba Tusuk Leher PSK Gara-gara Lihat Dompet Korban

Baca juga: Asyik Minum Tuak Pria Ini Ditodong Pistol, Leher Dicekik Perwira Polisi dan Badan Dipukuli Temannya

Baca juga: Harus Berikan ASI ke Buah Hati, Vanessa Angel Mohon Tak Dipenjara

Dipastikan Gunas, pelanggaran TS sudah diproses sesuai prosedur.

Tak juga dipastikan apakah TS sempat dinonaktifkan sementara sebagai guru atau masih mengajar.

Menurut Gunas, apa yang dilakukan TS adalah masalah pribadi.

"Itu WhatsApp pribadi masalahnya. Jadi karena keinginan pribadi saja," ujarnya.

Sejak pemanggilan TS dua pekan lalu, kegiatan belajar jarak jauh di sekolah tempatnya mengajar hingga kini masih berjalan normal.

Menurutnya, pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan para orangtua murid guna menyelesaikan masalah ini.

Sementara pemilihan ketua OSIS di SMAN tersebut sudah rampung.

"Saya dengar yang terpilih (paslon) OSIS nomor 1, tidak ada masalah sebetulnya," tutur dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved