Kali Sunter Meluap, Warga Cipinang Melayu Kebanjiran 60 Sentimeter
Miftah, warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu mengatakan banjir luapan Kali Sunter mulai menjamah permukiman warga sekira pukul 19.00 WIB.
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Hujan yang mengguyur Ibu Kota dan sekitarnya pada Senin (26/10/2020) mengakibatkan Kali Sunter di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar meluap.
Miftah, warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu mengatakan banjir luapan Kali Sunter mulai menjamah permukiman warga sekira pukul 19.00 WIB.
"Ketinggian sekitar 60 sentimeter, tapi belum ada warga yang mengungsi. Biasanya warga mengungsi kalau sudah 1,5 meter," kata Miftah di Makasar, Jakarta Timur, Senin (26/10/2020).
Menurutnya permukiman warga Kelurahan Cipinang Melayu yang pada Senin malam terdampak banjir luapan Kali Sunter yakni di wilayah RW 03 dan RW 04.
Kedua permukiman tersebut terdampak banjir karena aliran Kali Sunter di yang melintas di permukiman mereka belum terjamah proyek normalisasi.
"Ini belum tahu airnya masih akan naik terus atau enggak, tergantung di Bogor hujan atau tidak. Namanya air kiriman kan, kalau hujan lagi ya naik tinggi airnya," ujarnya.
Baca juga: Duka Ade Pasca sang Istri Tewas Tertimpa Tanah Longsor di Ciganjur: Menata Hidup dari Awal
Baca juga: Lirik dan Chord Gitar Lagu Era 90: Andaikan Kau Datang Kembali - Koes Plus
Baca juga: Liga 1 Tak Kunjung Dilanjutkan, Pelatih Persib Sebut Liga di Seluruh Dunia Bisa Jalan saat Pandemi
Meski aliran Kali Sunter beda dengan Kali Ciliwung, menurutnya curah hujan di Bogor tetap mempengaruhi ketinggian karena aliran berasal dari Sungai Cikeas.
Miftah menuturkan warga berharap proyek normalisasi Kali Sunter yang kini dalam proses pembebasan lahan lekas rampung agar warga tak lagi kebanjiran.
"Sekarang kan lagi proses mau normalisasi, mudah-mudahan sih enggak terhambat karena adanya pandemi Covid-19 ini," tuturnya.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, hingga pukul 22.24 WIB debit air Kali Sunter terus naik secara perlahan merendam permukiman warga.
Sejumlah warga tampak memindahkan kendaraan motornya ke Jalan Haji Amsir yang kontur tanahnya lebih tinggi dibanding permukiman.