Pembalap Monster Energy Yamaha Maverick Vinales Pesimis Bersaing dengan Suzuki di MotoGP 2020

Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, merasa pesimis bersaing dengan para pembalap Suzuki untuk merebutkan gelar juara dunia MotoGP 2020.

Editor: Suharno
MotoGP
Maverick Vinales raih pole position di MotoGP San Marino 2019 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, merasa pesimis bersaing dengan para pembalap Suzuki untuk merebutkan gelar juara dunia MotoGP 2020.

Maverick Vinales gagal memanfaatkan peluang untuk mengecilkan ketertinggalan poin dari Joan Mir pada GP Teruel, Minggu (25/10/2020).

Sebelum balapan pada seri ke-12 itu, Vinales hanya memiliki selisih 12 poin.

TONTON JUGA:

Akan tetapi setelah menjalani balapan di Sirkuit Motorland itu, pembalap Spanyol mempunyai jarak 19 poin dari Mir di puncak klasemen.

Adapun Vinales saat ini bercokol di peringkat ketiga dengan perolehan 118 poin.

Baca juga: Duet Valentino Rossi - Franco Morbidelli di Petronas Yamaha SRT Diprediksi Berbahaya di MotoGP 2021

Baca juga: Fabio Quartararo Sebut Yamaha Tidak Memiliki Progres Dibanding Rivalnya di MotoGP 2020

Baca juga: Jadwal Liga Spanyol LaLiga Akhir Pekan Ini: Alaves vs Barcelona dan Real Madrid vs Huesca

Baca juga: Manchester United vs Arsenal Akhir Pekan Ini, Simak Klasemen dan Jadwal Lengkap Liga Inggris

Vinales sejatinya masih memiliki kesempatan untuk menjadi juara dunia musim ini.

Namun, Vinales mengaku sulit untuk bertarung lantaran motor M1 tidak mempunyai kelebihan mumpuni.

Apalagi persaingan perebutan gelar saat ini hanya melibatkan para pembalap Suzuki dan Yamaha.

Suzuki saat ini mampu tampil heroik dengan para pembalapnya Alex Rins dan Joan Mir.

Mengetahui peluang bersaing dengan Suzuki tipis, Vinales kemudian pesimis untuk bertarung demi perebutan titel tahun ini. 

"Tidak mungkin bertarung dengan Suzuki untuk memenangkan gelar, kami tidak memiliki kelebihan," ucap Vinales, dikutip dari Tuttomotoriweb.

"Kami hanya bisa berdoa untuk motor terbaik di Valencia (Balapan dua kali pada 8/11/2020 dan 15/11/2020)."

"Mereka di level berbeda. Motor mereka lebih cepat saat di tikungan. Masalah kami tidak hanya pulih dengan ngegas," ucapnya menambahkan.

Joan Mir saat ini memimpin dengan perolehan 137 poin dalam klasemen MotoGP 2020.

Sementara di peringkat kedua ada Fabio Quartararo yang memiliki 123 poin.

Tak Ada Progres

Sebelumnya, Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, mengkritik timnya yang tidak menunjukkan progres berarti dibandingkan para tim rival selama musim kompetisi MotoGP 2020.

Fabio Quartararo mencatat hasil minor pada balapan MotoGP Teruel 2020 yang berlangsung di Motorland Aragon, Spanyol, 25 Oktober lalu.

Pada balapan ke-11 tersebut, Quartararo hanya bisa finis di urutan kedelapan, dua setrip lebih rendah dibanding posisi start-nya.

Alhasil, Quartararo tak bisa merebut kembali posisi puncak klasemen pembalap MotoGP 2020 dari Joan Mir (Suzuki Ecstar).

Pembalap asal Prancis itu kini tertinggal 14 poin dari Mir yang sudah mengoleksi 137 poin.

"Pada balapan ganda (dua pekan beruntun di sirkuit yang sama), kami lebih banyak mengalami kesulitan karena tim lain melakukan perbaikan dan Yamaha bertahan di situ-situ saja. Tidak ada kemajuan," ucap Quartararo, dikutip dari Crash.

"Rasanya semua tim bisa melakukan peningkatan. Adapun Yamaha sepertinya sudah selesai pada latihan pertama dan kedua," kata Quartararo lagi.

Ia lalu memberi contoh pada balapan MotoGP Catalunya 2020 di Sirkuit Catalunya-Barcelona.

"Pada balapan di Barcelona, catatan waktu pada FP1 sudah nyaris sama dengan kecepatan pada balapan. Hal itu terjadi karena kami tidak bisa melakukan perbaikan. Saya juga tidak tahu alasannya," kata pembalap berusia 21 tahun itu.

"Saya senang kami akan meninggalkan Aragon karena Yamaha kesulitan selama dua minggu di sana," ucap dia menambahkan.

Fabio Quartararo akan kembali menghadapi dua balapan di sirkuit yang sama yaitu MotoGP Eropa dan MotoGP Valencia.

Kedua balapan tersebut akan digelar di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, pada dua pekan awal bulan November. 

MotoGP Eropa berlangsung pada 6-8 November, sedangkan MotoGP Valencia dilaksanakan pada 13-15 November 2020.

Quartararo pun optimistis bisa membalikkan situasi saat menjalani dua seri balap di sana.

Menurut dia, Sirkuit Ricardo Tormo memiliki karakter yang lebih klop dengan kinerja motor YZR-M1 milik Yamaha.

"Saya yakin Valencia adalah trek yang lebih baik untuk Yamaha dan tidak banyak memakan ban. Sepertinya saat trek banyak memakan ban, saya lebih kesulitan," ujar Quartararo.

"Jadi menurut saya Yamaha bisa lebih cepat di sana ketimbang di Aragon. Lalu setelah itu akan ada balapan di Sirkuit Portimao yang merupakan trek favorit saya. Saya menantikan balapan di sana," kata rider berjulukan El Diablo itu.

Rossi - Morbidelli Menakutkan

Duet Valentino Rossi dan Franco Morbidelli di tim Petronas Yamaha SRT pada MotoGP 2021 mendatang dinilai akan bisa mendatangkan sebuah bencana.

Tak hanya Fabio Quartararo, Franco Morbidelli juga tengah menunjukkan performa menjanjikan usai merebut kemenangan keduanya musim ini pada seri MotoGP Teruel 2020.

Penampilan yang solid berhasil membuat Franco Morbidelli menduki peringkat keempat dengan hanya tertinggal 25 angka saja dari sang pemuncak dari Suzuki Ecstar yakni Joan Mir.

Peluang untuk merebut gelar juara dunia kelas utama musim ini masih terbuka lebar jika Franco Morbidelli tampil konsisten dalam tiga balapan terakhir MotoGP 2020.

Oleh kepala krunya sendiri yakni Ramon Forcada, pembalap berusia 25 tahun itu telah berhasil melakukan hal yang penting dengan mengubah mentaliasnya.

"Franky (sapaan Morbidelli) telah membuat perubahan mental yang sangat penting dan itu juga mengubah gaya hidupnya," kata Ramon Forcada, dilansir dari Corsedimoto.

Dalam acara yang bertajuk Por Orejas Podcast Motorsport.com, Ramon Forcada berharap kedatangan Valentino Rossi akan membuat Franco Morbidelli menjadi lebih baik lagi.

Sebelumnya, Valentino Rossi telah memutuskan masa depannya pada MotoGP 2021 mendatang dengan bergabung bersama tim Petronas Yamaha SRT.

Lebih jauh lagi, Ramon Forcada yakin bahwa bersama Franco Morbidelli, Valentino Rossi akan mengalami hal yang berbeda daripada saat awal-awal kedatangan Jorge Lorenzo di Yamaha.

"Hubungan Valentino Rossi dengan Franky tidak ada hubungannya dengan apa yang telah dia jalani bersama Jorge Lorenzo, terutama awal-awal tahun kedatangannya," ucapnya.

Melalui kesempatan yang sama, Ramon Forcada juga mengharapkan hubungan baik guru-murid yang tercipta antara Valentino Rossi dan Franco Morbidelli tidak menjadi sebuah bencana.

Hubungan dekat rider berusia 41 tahun itu dan Franco Morbidelli bisa menjadi bahaya apabila mereka saling bekerja sama yang tentunya itu akan merugikan tim.

"Satu-satunya hal terpenting adalah mereka tidak tergoda untuk saling membantu satu sama lain, karena menurut pengalaman saya hal ini akan menjadi bencana," ucap Ramon Forcada.

"Kolaborasi itu takkan berhasil, dengan mengatakan ayolah saya akan membantu Anda dalam kualifikasi dan Anda harus membantu saya saat sesi balapan," tutur Forcada.

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved