Bandara Soekarno-Hatta Disesaki Jemaah Umrah Pertama Kalinya Selama Pandemi Covid-19 

Terkait syarat penerbangan umrah penumpang wajib dilakukan swab test alias PCR yang berlaku selama 72 jam

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Ega Alfreda
Suasana Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang dipadati jemaah umrah perdana selama pandemi Covid-19, Minggu (1/11/2020).Suasana Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang dipadati jemaah umrah perdana selama pandemi Covid-19, Minggu (1/11/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Jemaah umrah kembali memadati Bandara Soekarno-Hatta untuk pertama kalinya pada tahun 2020.

Sebab, sebagaimana diketahui kalau ibadah umrah menjadi satu dari beberapa kegiatan yang tidak diizinkan selama pandemi Covid-19 oleh beberapa negara.

Tapi berdasarkan pantauan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, jemaah umrah sudah memadati check-in area sejak pagi hingga siang ini pada Minggu (1/11/2020).

Satu dari beberapa penyelenggara umrah, Amphuri sendiri memberangkatkan ratusan jemaah menginjakan kaki ke tanah suci.

Zaki Zakaria selaku Kabid Umrah Amphuri, menerangkan ada 360 orang yang diberangkatkan ke Arab melalui agen umrahnya pada hari ini.

"Jadi keberangkatan perdana ini semuanya ada 360 jemaah. Dari 360 jemaah itu kebanyakan dari penyelenggara, atau owner travel. Ada juga jemaah tapi tidak banyak," kata Zaki di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (1/11/2020).

Suasana Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang dipadati jemaah umrah perdana selama pandemi Covid-19, Minggu (1/11/2020).
Suasana Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang dipadati jemaah umrah perdana selama pandemi Covid-19, Minggu (1/11/2020). (TribunJakarta/Ega Alfreda)

Alasannya lebih banyak penyelenggara umrah yang berangakt ke tanah suci adalah untuk memantau dan melakukan survei Arab Saudi selama pandemi Virus Corona.

Pasalnya, mereka ingin memastikan soal administrasi, peraturan, dan keamanan untuk jemaah selama wabah Covid-19.

"Karena owner atau pemilik travel umrah haji ini perlu memang mengecek secara langsung kondisi di sana. Pertama regulasinya, kedua keamanan," terang Zaki.

"Jadi keamanan, kenyamanan, keselamatan, perlu kita pertimbangkan, ketika nanti memang dirasa umrah bisa nyaman, untuk jemaah selanjutnya baru kita jadwalkan secara masal," sambunya lagi.

Baca juga: Umrah Kembali Dibuka 1 November, Agen Travel Mulai Siapkan Keberangkatan Jemaah

Baca juga: Izin Ibadah Umrah untuk WNI Dibuka Bulan November Tahun 2020, Ini Persiapan PT Angkasa Pura II

Baca juga: Pengunjung TMII Tak Khawatir Berlibur di Tengah Pandemi Covid-19

Terkait syarat penerbangan umrah, lanjut Zaki, penumpang wajib dilakukan swab test alias PCR yang berlaku selama 72 jam.

"PCR diantara yang wajib untuk umrah dimasa pandemi semua wajib PCR. Berlaku selama 72 jam sampai Arab Saudi. Jadi, kita harus menggunakan pesawat yang direct, kalau transit dulu hari ke Turki, nnti habis dan bisa di tolak di sana (Arab Saudi)," pungkas Zaki.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved