Demo di Kedubes Perancis
Kehilangan Ponsel, Sejumlah Pendemo di Kedubes Perancis Datangi Pos Polisi Sabang
Sejumlah pendemo yang mengecam pernyataan Presiden Emmanuel Macron di Kedutaan Besar Perancis, kehilangan ponsel.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Sejumlah massa aksi unjuk rasa yang mengecam pernyataan Presiden Emmanuel Macron di Kedutaan Besar Perancis di Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, kehilangan ponsel mereka.
Mereka mengaku kehilangan Ponsel saat hendak meninggalkan lokasi unjuk rasa.
Massa aksi itu mendatangi Pos Polisi Sabang di dekat perempatan Jalan Wahid Hasyim.
"Pas lagi ramai-ramai mau pulang, pas cek saku celana, ponsel saya enggak ada. Saya ke sini mau lapor polisi," ujar salah satu peserta aksi, Andika (19) kepada TribunJakarta.com pada Senin (2/11/2020).
Peserta aksi lainnya, Bari, menemani temannya, Sahrul, yang mengaku kehilangan ponsel saat hendak aksi.
"Teman saya jadi korban kehilangan ponsel. Ini saya temani dia ke pos polisi," ujarnya.
Begitu juga dengan peserta aksi lainnya, Imam dan Adam yang senasib kehilangan ponsel usai ikut berunjuk rasa.
Mereka hendak ke Polres Jakarta Pusat untuk melaporkan kejadian itu.

Seorang Terduga Pencopet Nyaris Dihakimi Massa
Satu orang terduga pencopet nyaris jadi bulan-bulanan massa aksi unjuk rasa di Kedutaan Besar Prancis di Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat.
Satu orang itu tertangkap basah oleh Tri, salah satu massa aksi yang melihat tindak tanduk mencurigakan di tengah kerumunan.
Ia bersama temannya, Yanto, membuntuti terduga pencopet yang berdesakan dengan massa aksi ketika hendak bubar.
"Orang itu berdesak-desakan seolah di belakangnya ada yang dorong. Padahal tidak. Kita ikuti dan sergap. "Kalau itu hp lo, coba dong lihat". Dia berontak. Kita rangkul dan bawa ke pos polisi tapi massa yang melihat langsung mukul," jelas Tri kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Senin (2/11/2020).
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Mengintai Pascalibur Panjang, Anies Malah Pamer Kapasitas RS Rujukan
Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Dibuka, Ada 400.000 Kuota dan Cara Daftar di prakerja.go.id
Pria itu membuka tas selempangnya. Di dalamnya tidak ditemukan ponsel.
Tri dan Yanto menduga ponsel itu telah dibuangnya untuk menghilangkan barang bukti.
Terduga pencopet itu sempat terkena pukulan beberapa kali oleh massa yang geram sebelum masuk ke pos polisi Sabang.

Tak berselang lama, pria yang dipenuhi tato di kedua tangannya itu digiring masuk ke mobil tahanan dan dibawa menuju Polres Jakarta Pusat.
Sebelumnya diwartakan, persaudaraan Alumni 212 dan sejumlah ormas islam mengadakan aksi di sekitaran Kedutaan Besar Prancis pada Senin (2/11/2020).
Aksi tersebut merupakan protes atas pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang menyinggung umat islam.
Seusai salat Ashar, para peserta aksi mulai meninggalkan lokasi demonstrasi.