Sisi Lain Metropolitan
Kisah Deny Pembersih Saluran Air di Bekasi: Bau Comberan Lama Hilang, Pisah Ranjang Demi Istri
Bekerja sebagai pembersih saluran air tentunya punya risiko cukup berat. Deny Kurniawan menceritakan pengalamannya.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Alhamdulillah kalau pakai oli bekas sama minyak tanah biar enggak kutu air, itu kita pakai sebelum kerja," tuturnya.
Selain itu, ia juga kerap mandi dengan air hangat usai pulang bekerja, langkah ini diharapkan dapat menghilangkan gatal-gatal di tubuhnya.
"Mandi air anget, abis itu sabunan yang banyak terus kalau abis mandi air anget biasanya saya mandi tiap dua jam biar baunya cepet hilang," tegas dia.
Sekujur Tubuh Menghitam
Deny Kurniawan (43), merupakan pekerja pembersih saluran air, totalitas dalam bekerja membuatnya kerap digunakan warga melakukan pekerjaan yang mungkin tidak semua orang mau melakukannya.
Kegiatan normalisasi saluran air di pemukiman warga merupakan pekerjaan utamanya saat ini, bukan hanya sampah, lumpur hitam sedimentasi ia keruk bersama rekan kerjanya berjumlah tiga orang.
Deny saat dijumpai TribunJakarta.com, Selasa, (3/11/2020) tengah sibuk melakukan pekerjaan pembersihan saluran air di Perumahan Duta Kranji, RT04/08, Kelurahan Kranji, Bekasi Barat.
"Sudah mulai dari jam delapan tadi, biasanya sampai jam 5 sore baru kerja, besok kalau belum selesai balik lagi ke sini," kata Deny kepada TribunJakarta.com.
Ia merupakan pekerja pembersih saluran air secara swadaya, bukan berasal dari instansi pemerintah atau lembaga apapun yang memiliki kewajiban terhadap perawatan sarana publik.
Sistem kerjanya dilakukan ketika, pengurus RT/RW di suatu lingkungan memiliki program normalisasi slauran air dan memandatkan tugas tersebut kepada Deny.
Baca juga: Jerit Suami dari Sumur Tengah Sawah Bikin Kaget, Istri Ikut Nyebur Lalu Tewas Berpelukan
Deny bercerita, pekerjaan ini sudah ia lakoni sejak tiga tahun terakhir, berawal dari warga yang menyuruhnya untuk membersihkan sampah lumpur di selokan.
"Dari mulut ke mulut awalnya, cuma lama ke lamaan udah banyak yang tahu jadi saya seriusin ngajak teman pertama berenam sekarang tinggal berempat," tuturnya.
Pria asal Kota Bogor ini tingggal mengontrak di Perumahan Pondok Cipta, Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Di pemukiman itu juga, karirnya sebagai pembersih saluran air dimulai dan perlahan meninggalkan pekerjaan lamanya sebagai tukang bacak.

"Awal di Pondok Cipta, lama kelamaan saya ke luar juga ada panggilan kaya ke Galaxy, ke Kranji," tuturnya.