Kisah dari Ciliwung
Cerita Pencari Ikan Sapu-sapu di Ciliwung: Kerap Menemukan Jasad di Kali
Bukan hanya sekali saja, ia pernah menemukan jasad bayi yang berada di dalam kardus mengambang di kali.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Dulu, harga per kilo ikan masih Rp 2.500. Saat ini per kilonya sudah Rp 14.500.
Nawan tak tahu pasti mau diapakan daging sapu-sapu yang dijualnya itu.
Ia menduga bakal dijadikan bahan untuk membuat jajanan berupa siomay atau cilok.
Namun, Nawan belum pernah mendengar daging ikan sapu-sapu yang dijualnya membuat orang lain keracunan.
"Kalau buat orang mabok (keracunan) enggak mungkin, kalau mabok saya sudah dipenjara. Saya udah 12 tahun makan ikan ini, banyak juga yang makan ikan ini. Sama pemerintah juga enggak melarang," jelasnya.
Petaka pernah merundung dirinya saat membawa daging ikan sapu-sapu ke Pemasok di kawasan Cileungsi.
Ia menjadi korban tabrak lari mobil sedan saat berkendara saat dini hari. Akibatnya, jari kaki kanannya patah.
Peristiwa itu diceritakan Masruah (40) saat ditemui di kediaman mereka yang terletak di bantaran sungai.
"Suami saya korban tabrak lari waktu jam 3 pagi saat membawa daging ikan ke Cileungsi. Dirawat di Rumah Sakit Fatmawati, tiga bulan tidak bisa kerja," ceritanya.
Baca juga: Mencicipi Nasi Goreng Warna Warni Racikan Mantan Pegawai Chef William Wongso
Baca juga: Edukasi Masyarakat, LPPM Urindo Gelar Webinar Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Sudah 12 tahun menebar jala
Sungai Ciliwung menjadi sumber penghidupan bagi Nawan.
Sudah belasan tahun Warga Tanjung Barat tersebut bergantung dengan sungai berair keruh yang membelah Kota Jakarta.
Setiap hari, ia bertolak dari rumahnya di Kampung Lebak Sari, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, menuju bantaran Sungai Ciliwung untuk mencari ikan sapu-sapu, yang menjadi sumber penghasilan untuk keluarga di rumah.
Di suatu pagi, Nawan hendak menuju bantaran kali Ciliwung di kawasan Cijantung, Jakarta Timur.
Istrinya, Masruah (40), membantu menyiapkan pakaian untuk dibawa Nawan berangkat kerja.