Sering Disalah Artikan, Kenali Penyakit Moluskum Kontagiosum: Sekilas Mirip Jerawat

Sekilas mirip jerawat, penyakit ini ditandai dengan munculnya bintil-bintil pada kulit tetapi dengan permukaan yang khas seperti titik.

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Septiana
VIA THINKSTOCK
Ilustrasi 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Moluskum Kontagiosum (MK) merupakan salah satu jenis penyakit kulit, yang masih belum banyak diketahui masyarakat.

Sekilas mirip jerawat, penyakit ini ditandai dengan munculnya bintil-bintil pada kulit tetapi dengan permukaan yang khas seperti titik atau lekukan kecil di bagian tengahnya.

Namun berbeda dengan jerawat, biasanya MK tak muncul pada wajah.

Melainkan timbul pada area permukaan kulit yang tipis seperti siku, lengan, ketiak, leher, juga kelamin.

"Dia penyakitnya berada di lapisan kulit atas yang disebut epidermis, maka biasanya MK hanya menyerang kulit yang tipis. Biasanya ada pada lipatan-lipatan seperti siku, lengan, sela paha, juga daerah tipis lainnya," kata CEO Klinik Pramudia, dr Anthony Handoko SpKK, FINSDV, Rabu (4/11/2020).

Moluskum Kontagiosum merupakan infeksi pada kulit yang disebabkan oleh kelompok poxvirus.

MK menimbulkan benjolan dengan ukuran diameter yang biasanya kurang dari 0,25 inci dan memiliki titik kecil ditengah benjolannya.

Menurutnya, penyakit ini merupakan jenis infeksi virus menular.

Tak hanya terjadi pada orang dewasa saja, melainkan juga dapat menyerang anak-anak.

"Karena ini bisa terjadi pada anak-anak dan dewasa penularannya yang paling sering ditemukan secara seksual, yang dimaksud adalah kontak seksual. Kedua non seksual, artinya yang tidak termaksud dalam kontak seksual, seperti berpegangan tangan, bersentuhan erat, ini terjadi pada anak-anak biasanya," kata dia.

Masa inkubasi MK sendiri, ungkap dia adalah antara 2 sampai 6 bulan. Pada umumnya, MK hanya terasa gatal ringan, atau bahkan tidak memiliki rasa gatal ataupun nyeri.

Ilustrasi wanita berjerawat
Ilustrasi wanita berjerawat (Google)

Seseorang, dapat terkena MK apabila bersentuhan langsung dengan penderitanya.

Pada orang dewasa, biasanya tertular akibat kontak seksual. Sehingga banyak kasus ditemukan MK terjadi pada daerah kulit kelamin.

Sementara pada anak-anak, MK dapat terjadi akibat sentuhan kulit ke kulit, atau pemakaian benda bersama. Seperti handuk, atau baju.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved