Virus Corona di Indonesia
Selama Pandemi Covid-19, Penumpang Bandara Soekarno-Hatta Tembus 17 Juta
Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta tembus sampai 17 juta orang di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta tembus sampai 17 juta orang di tengah pandemi Covid-19.
Jumlah di atas merupakan penumpang yang terhitung dari tanggal 1 Januari sampai 7 November 2020 kemarin.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan, 17 juta penumpang di bandara yang dikelolanya sejumlah dengan 56 persen dari total penumpang di 19 bandar udara yang dikelola PT Angkasa Pura II.
"Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia memiliki peran strategis dalam mendukung aktivitas masyarakat dan berkontribusi terhadap program Pemulihan Ekonomi Nasional," ujar Agus di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (8/11/2020) malam.
"Kami berkomitmen menjalankan protokol kesehatan dengan baik demi lancarnya operasional Bandara Soekarno-Hatta, sehingga berdampak positif juga terhadap bandara-bandara lainnya," ujarnya lagi.
Sementara, jumlah penumpang pesawat di 19 bandara PT Angkasa Pura II menembus angka di atas 30 juta orang.
Total kumulatif sepanjang tahun ini pada 1 Januari – 7 November 2020, jumlah penumpang mencapai 30,04 juta orang.
Seiring dengan itu, jumlah pergerakan pesawat tercatat 340.416 penerbangan dan angkutan kargo 561,27 juta kilogram.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, jumlah penumpang per 7 November tersebut tergolong cukup tinggi saat pandemi Covid-19.
"Di tengah hantaman keras COVID-19 ini PT Angkasa Pura II dan stakeholder tetap berkomitmen mengoperasikan bandara dengan operasional dan layanan sesuai standar yang ditetapkan regulator," jelas Awaluddin dalam keterangannya, Senin (9/11/2020)
"Ditambah dengan protokol kesehatan guna mencegah Covid-19 dan berbagai prosedur lain seperti misalnya terkait keimigrasian dan kepabeanan," sambung dia lagi.
Awaluddin menambahkan pencapaian ini tidak lepas dari dukungan pemerintah kepada PT Angkasa Pura II.
"Peran Kementerian Perhubungan juga sangat signifikan di tengah pandemi ini dengan menerbitkan berbagai regulasi untuk menguatkan sektor penerbangan nasional, serta memberikan insentif passenger service charge bagi sejumlah bandara termasuk yang dikelola AP II," ujar Awaluddin.
Di samping itu, PT Angkasa Pura II dan maskapai juga berkoordinasi erat untuk optimalisasi slot time penerbangan.
Mengaktifkan kembali rute-rute yang sempat ditutup dan meningkatkan frekwensi penerbangan di rute eksisting.