Begini Kisah Pertempuran Surabaya, Perang 3 Minggu Berakhir 10 November, Jenderal Inggris Tewas
Pertempuran Surabaya yang melahirkan peringatan Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November.
Pasukan Sekutu juga menduduki tempat-tempat vital seperti lapangan terbang, kantor radio, radio Surabaya, gedung internatio, dan pusat kereta api.
Sekutu juga menyebarkan pamplet yang isinya mendesak masyarakat menyerahkan senjata yang dimilikinya.
Namun masyarakat Surabaya menolak apalagi harus mengangkat tangan.
Kondisi itu membuat masyarakat Surabaya marah dan semakin anti Sekutu.
Pada 28 Oktober 1945, pejuang Indonesia menyerang pos pertahanan.
Aspirasi perlawanan terhadap sekutu dikumandangkan oleh Bung Tomo menggunakan radio.
Dia, dengan berapi-api memberikan semangat kepada masyarakat untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Pada 28 Oktober 1945, para pemuda Surabaya bersemangat untuk mengusir Sekutu dan mempertahankan kedaulatan.
Dengan penuh semangat, akhirnya masyarakat Surabaya mampu merebut tempat-tempat vital.
Sempat ada perundingan antara pemerintah Indonesia yang diwakili Presiden Soekarno, Moh Hatta dan Amir Syarifuddin dan serta pihak Sekutu tapi pertempuran tetap terjadi.
Pada 31 Oktober 1945, Brigader Mallaby tewas sehingga menyulut kemarahan Sekutu.
Mereka mengultimatum masyarakat Surabaya untuk menyerah, jika tidak akan dihancurkan.
Namun masyarakat Surabaya tidak mau memenuhi tuntutanitu.
Puncak pertempuran Surabaya terjadi pada 10 November 1945.
Pasukan Sekutu melakukan penyerangan di Kota Surabaya dan pejuang Indonesia tidak gentar malah bersemangat berjuang.