Selama Pandemi Covid-19, Penggunaan Aplikasi Kencan Meningkat

pandemi Covid-19 telah meningkatkan keinginan para singles dalam menemukan cinta

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Muhammad Zulfikar
huffingtonpost.com
Ilustrasi kencan online 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Bagi sebagian orang, mencari teman dekat atau jodoh memang bukanlah hal yang mudah. 

Apalagi ditengah pandemi Covid-19 saat ini yang menyebabkan segala aktivitas di luar harus dibatasi.

Lingkungan yang hanya itu-itu saja rasanya semakin menyulitkan para singles untuk mencari pasangan.

Perusahaan kencan di Asia, Lunch Actually, merilis hasil Annual Singles Dating Survey 2020 yang telah melibatkan lebih dari 3.500 singles di berbagai negara. 

Mulai dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Hongkong, juga Thailand.

CEO dan Co-Founder Lunch Actually Group Violet Lim memaparkan, bahwa pandemi Covid-19 telah meningkatkan keinginan para singles dalam menemukan cinta lantaran kondisi ini membuat mereka menyadari pentingnya memiliki pasangan dalam hidup.

Ia menguturkan bahwa penggunaan aplikasi kencan terus meningkat.

"Hasil survei kami juga menunjukkan bahwa pandemi telah meningkatkan keinginan mereka dalam menemukan cinta karena kondisi ini membuat mereka menyadari pentingnya memiliki pasangan dalam hidup. Akibatnya, perilaku dan ekspektasi mereka pun berubah," kata Violet dalam konferensi pers, Selasa (10/11/2020).

Sebanyak 23% singles di Indonesia merasa semakin masifnya profil palsu yang beredar di aplikasi kencan.

Selain itu kata Violet, 1 dari 2 singles juga pernah bertemu atau mengalami kasus scamming.

Meskipun kasus ini selalu ada bahkan sebelum pandemi, Violet menjabarkan nyatanya penggunaan aplikasi kencan terus meningkat dengan 44% singles yang menyatakan baru pertama kali menggunakan aplikasi kencan di tahun ini.

Tren baru lain yang muncul adalah lazimnya metode berkencan secara virtual atau via video call selama tahun 2020.

Para singles setuju bahwa virtual dating atau video dating adalah alternatif bagus untuk berkencan.

Hal ini diperkuat dengan 56% singles yang menyatakan mereka telah mencoba video dating dan bersedia untuk melakukan kencan melalui metode tersebut.

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Rabu, 11 November 2020: Emosi Gemini Memuncak, Aries Luangkan Waktu

Sementara itu, Psikolog Klinis Dewasa, Rebeka Pinaima mengatakan pandemi Covid-19 memang telah membawa pengaruh bagi para singles.

Pembatasan aktivitas dan lebih banyak di rumah, membuat para singles cenderung merasa semakin kesepian sehingga membutuhkan teman untuk sekedar mengobrol atau bahkan menjalin hubungan yang lebih dekat.

“Ketika para singles tidak lagi memiliki kemewahan untuk berkencan secara offline, ‘penampilan’ teman kencan online pun bukan menjadi prioritas utama. Namun bergeser pada bagaimana seseorang bisa merasa nyaman dan nyambung membicarakan berbagai topik. Dengan kata lain, companionship menjadi hal sangat penting ketika orang merindukan dan menginginkan untuk merasa terhubung secara emosional dengan orang lain dibandingkan hanya secara fisik maupun ketertarikan seksual,” ujar Rebeka.

"Mungkin awalnya bukan tim dating apps, awalnya 'enggak mau ah, maunya ketemu langsung'. Karena pandemi sebetulnya orang jadi melakukan yang namanya physical distancing. Itu membuat membuat beberapa orang kesepian. Bahkan mereka jadi merasa banyak waktu luang, daily routine berubah. Itu yang kemudian kayaknya mendorong mengapa seseorang menggunakan dating apps," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved