Sisi Lain Metropolitan
Jadi Korban PHK, Mantan Mekanik Ini Sukses Jadi Pemangkas Rambut Online hingga Bertemu Sandiaga Uno
Ia mulai belajar memangkas rambut lewat youtube dan mengikuti seminar-seminar yang diselenggarakan sebuah komunitas.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Selain itu, Agus juga tergabung ke dalam sejumlah aplikasi penyedia jasa pangkas rambut di antaranya Dkapster, Cukurin, Pang-ling dan lain-lain.
The power of social media
The power of social media sebuah keniscayaan agar produk atau jasa kita dikenal di era digital.
Agus pun demikian. Berkat sosial media lah, usahanya dikenal banyak orang.
"Saya diajarin sama anak smp. Kak, coba pasarkan lewat Instagram dong. Terus saya mulai gencar di medsos. Saya tak lupa pakai tag. Saya bikin postingannya semenarik mungkin. Itu berpengaruh. Tujuan saya buat promosi kan," jelasnya.
Banyak langganan baru berawal dari akun Instagramnya yang bernama @mustofa_barber_house.
Bahkan, ceritanya, ada sejumlah pelanggan baru datang jauh-jauh untuk mencoba jasa cukur rambut Agus di rumahnya.
"Ada yang dari Pasar Minggu bahkan Bekasi," tambahnya.
Tarif sekali cukur seharga Rp 100 ribu. Harga itu belum termasuk ongkos perjalanan ke rumah pelanggan.
Berkah di awal pandemi
Awal pandemi Agus sempat merasakan sepinya pelanggan.
Kala itu, permukimannya ditutup untuk umum. Hanya warga asli yang bisa masuk.
Imbasnya, tempat cukurnya menjadi sepi.
Selang beberapa hari, ia mulai menuai banyak pelanggan yang memintanya datang ke rumah.
Bahkan, dalam sebulan, ia pernah mendapatkan omzet Rp 10 juta-an.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/peralatan-cukur-rambur-agus-mustofa-di-kediamannya.jpg)