Jakarta Terapkan PSBB Transisi

Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Wagub DKI Pastikan Tak Ada Perayaan Tahun Baru

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan, perayaan tahun baru kali ini bakal berbeda dibandingkan sebelumnya.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Suasana peringatan tahun baru Islam yang bertajuk 'Jakarta Muharram Festival' dan diramaikan oleh sekitar 2600 orang yang melakukan pawai obor elektrik, di sepanjang Jalan MH Thamrin, dekat Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan, perayaan tahun baru kali ini bakal berbeda dibandingkan sebelumnya.

Sebab, pergantian tahun bakal dirayakan di tengah pandemi Covid-19.

"Yang pasti di tahun baru ini tidak ada perayaan seperti tahun-tahun sebelumnya. Kami akan laksanakan cara sesuai protokol kesehatan," ucapnya, Senin (16/11/2020).

Konser musik yang biasa diselenggarakan dalam rangka pergantian tahun pun dipastikan tak akan digelar lagi.

Masyarakat pun dipastikan tak akan lagi bisa menyaksikan pertunjukan pesta kembang api yang biasanya menghiasi langit Jakarta saat malam pergantian tahun.

"Tidak ada pengerahan massa seperti tahun-tahun sebelumnya, konser musik, konser budaya, tari-tarian, nyanyi-nyayian sebagainya tahun ini tidak ada lagi," ujarnya.

Politisi Gerindra ini pun menyebut, pihaknya kini tengah memikirkan format lain dalam memperingati malam pergantian tahun.

Tujuannya untuk menghindari kegiatan-kegiatan yang bisa memicu kerumunan massa dalam jumlah besar.

Pasalnya, hal itu bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19 yang belakang kembali menunjukan lonjakan kasus.

"Selama masih ada covid, kami tidak perkenankan kegiatan apapun yang menimbulkan kerumunan dan menyebarkan virus," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wagub Ariza mengakui, lonjakan kasus Covid-19 di ibu kota mulai terlihat dua pekan usai libur panjang cuti bersama.

Salah satu indikatornya ialah meningkatkan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.

"Ya memang ada (peningkatakan kasus). Menurut pemantauan dan pengecekan data di lapangan, salah satu peningkatan beberapa hari ini disebabkan libur panjang dua minggu lalu," kata dia.

Ariza pun mengingatkan kepada masyarakat untuk patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Bukan karena ada petugas dan aturan, tapi lebih kesadaran bahwa pelaksanaan protokol covid adalah sesuatu kebutuhan yang memang harus kita kerjakan bersama, laksanakan, dan tegakkan bersama," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved