Kerumunan Massa Habib Rizieq di Megamendung: Sekda Bogor Ungkap Alasannya, Panitia Tak Ada Kabar

Kerumunan massa yang ditimbulkan oleh Habib Rizieq Shihab dan pengikutnya tak hanya terjadi di Jakarta.

Editor: Elga H Putra
Kompas.com/AFDHALUL IKHSAN
Kawasan Puncak Bogor Jawa Barat dipadati jemaah simpatisan dari Front Pembela Islam (FPI) dalam menyambut kedatangan Rizieq Syihab pada Jumat (13/11/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kerumunan massa yang ditimbulkan oleh Habib Rizieq Shihab dan pengikutnya tak hanya terjadi di Jakarta.

Namun kerumunan juga terjadi di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Hal tersebut saat kegiatan peletakan batu pertama di Markaz Syariah Pesantren Alam Agrokultural, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Akibat kerumunan itu, Kapolda Jawa Barat dicopot.

Sejumlah pihak pun dipanggil ke Mapolda Jawa Barat untuk memberikan klarifikasi.

Sekda Pemkab Bogor, Burhanudin, salah seorang yang telah memenuhi panggilan Polda Jawa Barat memengungkapkan alasannya tak ada tindakan pembubaran oleh petugas pada kegiatan di Megamendung.

"Saya nggak di lapangan, tapi saya dapat laporan massanya lebih dari 3.000, mungkin itu pertimbangan keamanan, dan jangan sampai terjadi benturan," ucap Burhanudin di Mapolda Jabar, Jumat (20/11/2020).

"Karena info dari lapangan, massa itu pendatang, kalau massa setempat itu hanya dadah-dadah langsung masuk lagi. Infonya bukan massa dari daerah situ," tambahnya.

Burhanudin mengimbau agar masyarakat menahan diri untuk tidak berkerumun dan menyebabkan potensi penularan Covid-19 lebih tinggi.

"Sebetulnya bukan hanya organsisasi, tapi semua lapisan masyarakat harus menahan diri," ucapnya.

Dicecar 50 pertanyaan

Saat menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Barat, Burhanudin dimintai keterangan sejak pukul 10.00 WIB di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jabar, dan selesai sekitar pukul 20.00 WIB.

Kepada wartawan, Burhanudin didampingi dengan Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor A Agus Ridallah mengaku telah dimintai keterangan terkait kegiatan di Megamendung, Bogor.

Baca juga: Hadiri Maulid & Pernikahan Anak Rizieq, Lurah Petamburan Positif Covid-19 Jadi Titik Awal Tracing

"Intinya itu dan kami sudah laporkan dan sudah sampaikan beberapa pertanyaan klarifikasi yang diminta dari gugus tugas Kabupaten Bogor. Saya 50 pertanyaan dari identitas sampai penutup, kalau Pak Agus Satpol 34 pertanyaan," kata Burharudin usai dimintai keterangan di Mapolda Jabar.

Dikatakan, Gugus Tugas Pemkab Bogor tidak pernah mendapatkan pengajuan dan mengeluarkan izin acara tersebut.

"Kami dari gugus tugas tidak pernah mengeluarkan perizinan dan dari panitia tidak pernah mengajukan periziinan ke gugus tugas maupun ke kapolres," ucapnya.

Bupati Bogor Akan Dipanggil

Bupati Bogor Ade Yasin tak bisa memenuhi panggilan polisi.

Hal itu karena dia terpapar Covid-19.

Selain Ade Yasin, ketua RW dan pihak panitia penyelenggara acara peletakan batu pertama pesantren oleh Rizieq Shihab di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, juga tak menghadiri undangan panggilan klarifikasi Polda Jabar pada Jumat (20/11/2020) kemarin.

Diketahui, polisi mendapatkan konfirmasi bahwa Ade Yasin dan ketua RW berhalangan hadir lantaran sakit.

Baca juga: Pacaran Lama & Sering Cekcok Setelah Menikah Satu Bulan, Suami Tikam Istri dengan Badik hingga Tewas

Namun polisi tak mendapat konfirmasi dari panitia penyelenggara.

Untuk membuat terang kejadian yang menimbulkan kerumunan itu, Polda Jabar berencana memanggil kembali mereka Selasa (24/11/2020) pekan depan.

"Kita akan melakukan pemanggilan klarifikasi kedua nanti mudah-mudahan tanggal 24 November nanti rencana pemanggilan berikutanya," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Sabtu (21/11/2020).

"Pemanggilan ditunjukan kepada Bapak Ustaz Asep Agus Sofyan, kemudian bapak Habib Muhsid Alatas dan bapak RW, begitu juga dengan Ibu Bupati mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah sembuh," terang Erdi.

Apabila dalam pemanggilan kedua ini yang bersangkutan tidak datang, Erdi menyebut pihak kepolisian akan menunggu.

"Nanti kita tunggu dulu, intinya yang bersangkutan akan diundang untuk klarifikasi," ucapnya.

Baca juga: Wilayah Zona Merah Penyebaran Covid-19 Boleh Gelar Simulasi Belajar Tatap Muka

Panitia Penyelenggara Tak Beri Kabar

Berbeda dengan Ade Yasin dan Ketua RW setempat yang mengaku sakit sehingga tak bisa memenuhi panggilan polisi, polisi tak mendapat konfirmasi dari panitia penyelenggara.

Polisi memastikan bahwa surat panggilan untuk klarifikasi telah diterima panitia acara kegiatan yang dihadiri Rizieq Shihab di Megamendung, Bogor.

Namun, pada hari Jumat (20/11/2020), tak ada dari pihak panitia acara yang datang.

Polisi saat itu hanya melakukan klarifikasi terhadap 8 orang di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat.

Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, keterangan dari pihak panitia soal acara tersebut akan mengklarifikasi sejumlah hal.

"Di sini banyak yang menyampaikan lokasi (peletakan batu pertama) tersebut dimiliki oleh Habib Rizieq, ada juga yang mengatakan Habib Rizieq itu hanya diundang, diharapkan pada saat kemarin itu panitia khususnya dari FPI datang namun yang bersangkutan tidak datang," kata Erdi.

Erdi menjelaskan, pekan depan polisi akan mengirim surat undangan ke beberapa orang dan salah satunya panitia penyelenggara.

Rencananya, mereka akan dipanggil pada Selasa (24/11/2020).

Baca juga: Tinggal Sebatang Kara di Gubuk Bekas Kandang Ayam, Kakek Berusia 99 Tahun Nangis Dikasih Bantuan

Menurut Erdi, keterangan dari pihak panitia acara akan membantu kejelasan soal dugaan pelanggaran protokol kesehatan di tengah pandemi corona.

"Dari keterangan-keterangan yang diambil penyidik menanyakan seputar masalah tupoksi SOP dari masing-masing yang diminta klarifikasi, baik itu mengetahui atau tidak kemudian sebagai yang menjabat di dalam pemerintahan tau apa tidak," kata Erdi di Mapolda Jabar, Sabtu (21/11/2020).

Seperti diketahui, Polda Jabar tengah melakukan pendalaman terkait kerumunan dalam kegiatan peletakan batu pertama yang dilaksanakan di Markaz Syariah Pesantren Alam Agrokultural, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sekda Ungkap Alasan Tak Bubarkan Acara Rizieq di Bogor: Hindari Benturan Massa" "Mangkir karena Positif Covid-19, Bupati Bogor Kembali Akan Dipanggil Polisi" dan "Diminta Klarifikasi, Panitia Acara Rizieq Shihab di Bogor Tak Penuhi Panggilan Polisi"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved