Mayjen Dudung Abdurachman: Puluhan Tahun Lalu Jualan Koran di Kodam, Siapa Sangka Kini Jabat Pangdam
Puluhan tahun berlalu, siapa sangka remaja yang dulu berjualan koran di Kodam, kini menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di Kodam.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Elga H Putra
Tak hanya berjualan koran, saat masih remaja, Dudung juga tiap harinya harus mencari kayu bakar untuk keperluan memasak keluarga.
Baca juga: Perjuangan Mayjen TNI Dudung Abdurachman Saat Remaja, Rela Sekolah Siang Demi Bisa Berjualan Koran
Karena itulah, jenderal bintang dua ini tak takut hilang jabatannya sebagai Pangdam Jaya seiring keputusan tegasnya menurunkan baliho pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Salah satu alasannya karena Dudung menyebut dirinya berasal bukanlah dari orang berada bahkan sempat menjalani profesi sebagai tukang koran.
"Jadi, misalnya dicopot gara-gara ini (pencopotan spanduk), copotlah. Saya enggak pernah takut. Benar, saya enggak takut," ia menegaskan.
Dudung menegaskan, sejak dirinya masuk Akabri dan mengabdi sebagai seorang TNI AD, dia hanya ingin menjadi prajurit yang bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya.
"Jadi saya bukan setelah ingin menjadi apa itu tidak ada, tapi kalau diberi amanah, apapun yang terjadi saya harus siap,"
"Seberat apapun amanah itu harus saya lakukan," tegasnya.
Pangdam Tak Ambil Pusing
Setelah perintahnya agar baliho Habib Rizieq menuai pro dan kontra, Dudung tak pernah ambil pusing.
Baca juga: Viral Video Ibu Muda Tenggelamkan Kepala Bayinya ke Ember, Ternyata Demi Tarik Perhatian Suami Orang
"Menurunkan baliho itu kita membantu pemerintah daerah juga. Kalau Satpol PP enggak sanggup ya kita bantu."
"Hukum tertinggi adalah menjaga keselamatan rakyat," ucap dia.
Tak hanya spanduk, poster atau baliho Habib Rizieq,
Dudung memastikan pencopotan turut menyasar poster, spanduk maupun baliho ilegal lainnya.
Di mana dipasang tidak sesuai aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Baginya, cuitan maupun umpatan negatif sesuatu yang wajar yang dilontarkan sejumlah masyarakat.