Dibawa Keluarganya Berobat Alternatif, Gadis 19 Tahun Menangis Mengaku Dicabuli

Dibawa keluarganya berobat alternatif, gadis berusia 19 tahun malah mengaku dicabuli.

Editor: Elga H Putra
SURYA.co.id/Hanggara Pratama
S (60) diduga meraba organ vital gadis Madura asal Sampang saat melakukan pengobatan. S diamakan di Mapolres Sampang, Jalan Jamaluddin Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Rabu (25/11/2020). 

Bahkan, yang terhipnotis bukan hanya V, melainkan semua keluarga karena saat dilokasi tidak berani menegur apalagi memprotes si paranormal itu.

Mengetahui hal itu, Orangtua V beserta warga Desa Jelgung datang ke rumah paranormal dan tak pelak kehadirannya mengundang kedatangan pihak kepolisian setempat.

Akibat pengakuan V tersebut, dukun berinisial S itu diamankan oleh polisi karena rumahnya digeruduk warga.

Terpisah, Kapolsek Karang Penang, Iptu Slamet membenarkan jika pihaknya mengamankan seorang pria di Desa Karang Penang Onjur, Sampang.

Namun, pihaknya mengaku tidak mengetahui apakah S tersebut melakukan pencabulan atau tidak.

Hanya saja, langkah membawa S ke kantornya sebagai bentuk pengamanan lantaran pada saat itu digruduk oleh warga.

Baca juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Diciduk KPK, Kakak Kandung: Kami Yakin Bowo Bisa Melewatinya

"Yang bersangkutan saat ini sudah saya serahkan kepada Polres Sampang mas, jadi untuk keterangan jelasnya lebih baik ke Unit PPA saja," terangnya.

Sementara, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sampang, Aiptu Sujianto menuturkan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan terkait insiden yang terjadi di Desa Karang Penang Onjur.

Diperkosa 10 Pria Termasuk Dua Lansia

Sementara itu di Tasikmalaya, Jawa Barat, nasib tragis dialami seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Siswi berusia 14 tahun itu diperkosa secara bergilir oleh 10 pria dewasa yang masih tetangganya selama setahun lebih.

Bahkan, dua pelaku di antaranya merupakan tokoh masyarakat setempat yang sudah berusia 70 tahun dan 73 tahun.

"Para pelaku justru para tetangganya dan bahkan ada masih saudaranya. Semua pelaku berusia dewasa," jelas Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto di kantornya, Rabu (25/11/2020).

Ato menuturkan, kejadian ini bermula saat salah seorang pelaku keceplosan mengaku ke para tetangganya yang sedang nongkrong di depan rumahnya telah menyetubuhi korban.

Baca juga: Kesal Tidurnya Terganggu, Bapak Bunuh Anak Kandung, Langsung Lapor ke Kades Usai Anaknya Tewas

Pengakuan itu langsung ditanggapi oleh salah satu tokoh masyarakat lainnya dan segera melapor ke ketua RW.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved