Menko PMK Apresiasi PT Pos Indonesia dalam Penyaluran Bansos
Kementerian Sosial (Kemensos) RI masih mempercayai PT Pos Indonesia untuk menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muhammad Zulfikar
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM - Kementerian Sosial (Kemensos) RI masih mempercayai PT Pos Indonesia untuk menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Di Provinsi Papua dan Papua Barat, bantuan sembako disalurkan dengan mekanisme alternatif tunai kepada 500 ribu keluarga penerima manfaat (KPM).
Masing-masing KPM menerima bantuan dengan nominal sebesar Rp 200 ribu.
Tahap pertama disalurkan kepada 160 ribu KPM selama periode November dan Desember 2020.
Selanjutnya, disalurkan kepada lebih dari 500 ribu KPM untuk periode Januari hingga Desember 2021.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyerahkan langsung bantuan sembako alternatif tunai secara simbolis kepada para KPM.
Ia pun mengapresiasi kinerja PT Pos Indonesia dalam penyaluran bantuan, baik sembako maupun tunai.
Baca juga: Panaskan Mesin Partai Hingga Desa, Partai Golkar Siap Menangkan Pilgub Jambi
Baca juga: Sampah di Kali Perbatasan Kota dan Kabupaten Bekasi Kerap Menumpuk, Ini Permintaan Tri Adhianto
"Penyaluran sembako alternatif tunai melalui PT Pos Indonesia dilakukan sejalan dengan instruksi Bapak Presiden untuk melakukan langkah extraordinary percepatan penyaluran sembako, sehingga penyaluran sembako dapat terealisasi sesuai target," kata Muhadjir dalam keterangannya, Rabu (25/11/2020).
Sementara itu, Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia Nezar Patria mengatakan, pihaknya siap mengemban tugas yang dipercayakan pemerintah untuk menyalurkan bantuan sembako dengan mekanisme alternatif tunai.
"Pos Indonesia mengerahkan seluruh kapasitas sumber daya yang dimiliki di Tanah Papua dan Papua Barat untuk melakukan percepatan penyaluran bantuan, dan selalu menerapkan protokol kesehatan dalam masa pandemik ini," ujar Nezar.
