Liga 1 2020
Pengalaman Aneh Pemain Persita Redi Rusmawan Saat Tarkam: Makan Kemenyan, Padi, dan Minum 7 Botol
Gelandang Persita Redi Rusmawan pernah merasakan pengalaman aneh pada saat bermain sepak bola antar kampung yakni makan kemenyan, padi, dll.
TRIBUNJAKARTA.COM - Gelandang Persita Tangerang, Redi Rusmawan pernah merasakan hal-hal berbau mistis pada saat bermain sepak bola antar kampung (tarkam).
Dunia tarkam selalu menyuguhkan cerita menarik.
Kadang soal wasit yang dianggap berat sebelah, terkadang soal adu fisik.
Namun, tak jarang pula tarkam mengundang keseruan tersendiri bilamana ada pemain profesional yang bermain di dalamnya.
Tapi, ada loh cerita lain yang dianggap mistis di turnamen yang dikenal dengan liga antar kampung ini.
Redi Rusmawan misalnya, gelandang Persita Tangerang yang kini bermain di Liga 1 2020 Indonesia.
Pada tahun 2017 hingga 2018, dirinya sering mengikuti tarkam saat libur kompetisi. Kala itu dirinya belumlah masih bermain di kasta kedua (Liga 2) dan dirinya pernah juara dengan salah satu tim tarkam.
Baca juga: 2 Oknum Anggota TNI Pelaku Pengeroyokan Jusni Dipecat
"Hal-hal berbau mistis sudah biasa di dunia tarkam. Saya sendiri sering mengalaminya tahun 2017 hingga 2018 lalu," bukanya kepada Warta Kota, Rabu (25/11/2020).
Berbagai jenis syarat-syarat sebelum bermain pun pernah ia lalui.
Redi masih ingat betul tahun 2018 lalu, ia pernah tergabung dengan salah satu tim tarkam di luar Tangerang.
"Awalnya sebelum ke lapangan, berkumpul dulu di rumah bos. Lokasi lapangan itu hanya 100 meter dari rumah bos."
"Tapi kami harus memutar jauh dari jalan yang biasanya, tentunya makin jauh."
"Tak hanya itu, ada pula yang disuruh minum air dari tujuh botol berbeda. Minumnya sedikit-sedikit," tutur gelandang asal Parung, Bogor ini.
Selain itu, ia dan temannya pun harus memakan tujuh butir padi, yang pada ujungnya telah dibuat rasa pedas, ada pula campur garam dan cabe.
Tak cukup sampai disitu, kejanggalan lain adalah kala timnya harus menyelipkan sebuah bungkusan kecil berisi bawang merah dan bawang putih di pakaian dalam.

"Biasanya lawan juga memakai, jadi bos kami juga tak mau kalah soal mistisnya," kenangnya.
Saking sudah terbiasanya, Redi pun tahu betul jika beda daerah, beda pula mistisnya.
Setahu dirinya, di daerah bogor biasanya hanya menggunakan air, sedangkan wilayah Banten punya mistis yang lebih kuat.
"Saya pernah bermain di Jampang Surade (wilayah Sukabumi), saat itu disuruh makan kemenyan. Tapi saya tidak makan, karena takut sakit perut."
"Pernah pula disuruh baca selembaran kertas yang telah ditulis sebelum pertandingan. Tapi saya tidak selesai baca. Kepanjangan," terangnya.
Baca juga: Melihat Peragaan Busana Bertajuk Muslim Fashion Rendezvous di Tengah Pandemi Covid-19
Bahkan, dirinya pernah harus meminum jeruk perasan dari jenis jeruk.
Dari banyaknya pengalaman mistis, Redi pun memaklumi alasannya dan menganggap hal biasa.
"Kalau masih normal, saya ikut saja, tapi kalau kelewat batas, saya tidak pakai," tutupnya.
Memasuki tahun 2019 dan 2020, Redi menjelaskan dirinya telah jarang ikut tarkam karena telah bersama tim yang menuju profesional.
Jikalau pun hendak ikut tarkam, dirinya terlebih dulu melapor dan meminta izin.
Baca juga: Ditandu Sejauh 10 KM Lewati Jalan Rusak ke Puskesmas, Warga Keburu Meninggal
Pengalaman Bermain Tarkam Pemain Persita Tangerang
Bek Persita Tangerang, Zikri Akbar mempunya pengalaman tak terlupakan pada saat mengikuti kejuaraan antar kampung (tarkam).

Kompetisi tarkam mempunyai daya tarik tersendiri bagi para pesepakbola profesional.
Biasanya, laga tarkam sering mengundang pesepak bola Profesional.
TONTON JUGA
Baik itu pemain yang bermain di Liga 1 dan Liga 2.
Biasanya, pertandingan tarkam banyak dilakukan pada saat kompetisi sepak bola profesional terhenti.
Tentu dengan bayaran berbeda dari pemain yang didatangkannya.
Berbicara perihal tarkam, bek Persita Tangerang, Zikri Akbar punya pengalaman tak terlupakan dan berbau mistis.
"Saya pernah main tarkam 2017 lalu di salah satu lapangan di Serang. Sebelum main, kami sudah diingatkan salah satu pengurus tim agar masuk melalui jalur samping bukan tengah lapangan," ucapnya kepada Warta Kota.
Baca juga: Ditangkap KPK, Begini Kondisi Rumah Dinas Menteri KKP Edhy Prabowo
Lanjut Zikri AKbar, saat itu dirinya pergi ke kamar mandi.
Namun, ia buru-buru kembali ke lapangan, mengingat rekan-rekannya sudah masuk terlebih dulu.
Sialnya, ia lupa dengan pesan yang diamanatkan sebelum bertanding.
Ia masuk lewat tengah lapangan.
"Saya buru-buru dan asal masuk saja dari tengah. Saat bermain, tiba-tiba saja badan terasa gatal."
TONTON JUGA
"Satu babak itu saya tidak bisa konsentrasi. Badan seluruhnya terasa gatal," ucapnya.
Saat peluit babak pertama usai, dan pemain istirahat, ia pun cerita badannya terasa gatal.
Lantas, sosok yang mengingatkan tadi pun bertanya kepadanya.
"Tadi masuk lewat mana?", saya jawab lewat tengah," kenang bek asal Bireuen, Aceh ini.
Lantas dirinya pun diobati dengan menggunakan air, dan rasa gatalnya pun hilang.
Mengenang kisah tersebut, Zikri pun maklum dan menganggap biasa jika hal-hal mistis ada di laga tarkam.
Baca juga: Pengalaman Aneh Bek Persita Tangerang Saat Ikut Tarkam: Ada Sosok Mencurigakan di Belakang Gawang
Pengalaman Aneh Bek Persita Saat Tarkam
Bek kanan Persita Tangerang, Muhammad Toha membagikan kisah mistis yang pernah dialami pada saat mengikuti kejuaraan antar kampung (tarkam) pada tahun 2018 lalu.

Saat itu, dirinya bergabung dengan tim yang bernama Yuma FC.
Tim tersebut merupakan salah satu peserta di liga antar kampung di wilayah Tangerang.
TONTON JUGA
"Saat itu sudah memasuki babak semifinal, dan bermain di hari minggu. Awalnya tidak ada masalah apa-apa sih, kami bermain dan memulai laga dengan baik," buka Toha kepada Warta Kota.
Pertandingan berjalan seru karena menyuguhkan jual beli serangan.
Namun skor kacamata menutup akhir laga babak pertama.
Memasuki babak kedua, keanehan pun mulai terjadi.
Baca juga: Mayat Pria 40 Tahun di Kalisari Cempaka Putih Ditemukan Sopir Bus
"Tim lawan mulai capek. Kami tentu menguasai pertandingan dan menciptakan banyak peluang. Peluang pertama mengenai tiang. Tak lama kemudian ada peluang kedua, itu pun mengenai tiang," kenangnya.
Sialnya, peluang ketiga yang begitu terbuka pun kena mistar, bahkan sebuah tendangan jarak jauh tetap mengenai tiang gawang.
Lebih dari lima peluang kena mistar gawang.
TONTON JUGA
Toha mengatakan timnya sempat merasakan frustasi.
"Yang buat aneh itu bukannya hanya soal peluang yang membentur mistar. Tapi ada sosok tua di belakang gawang mereka pakai jubah hitam. Curiga sih itu dukun," tambah Toha.
Namun, masuk ke babak adu penalti, timnya pun mampu meraih kemenangan.
"Saat penalti abah (panggilan untuk lelaki tua-bapak-bapak) tetap ada di belakang, tapi dia jongkok," sambungnya.
Ada pun laga tarkam sering diikuti oleh para pemain khususnya di Liga 2, namun tak menutup kemungkinan pemain sekaliber Liga 1 pun ikut.
Baca juga: Menteri Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Begini Beda Reaksi Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto
Meski dapat dikategorikan sebagai hobi, namun tarkam sering menjadi polemik karena dapat membuat cedera pemain dan itu di luar kewenangan dari klub.
(*)
(TribunJakarta/Warta Kota/Rafsanzani SImanjorang)