Dokter Gunakan Hazmat Hingga Dibagi Lima Sesi, Begini Sunatan Massal dengan Prokes Ketat di Cakung
Dokter yang menyunat 50 anak pada sunatan massal di Cakung, menggunakan hazmat.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Gelar sunatan massal di tengah pandemi, peserta dibagi dalam lima sesi.
Demi membantu masyarakat di tengah pandemi, sejumlah elemen masyarakat dari unsur pemerintah hingga swasta saling berkolaborasi menggelar sunatan massal gratis di Sasana Krida Karang Taruna (SKKT) Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur.
Mulai dari Yayasan Trigatra Matra Nusantara, Baqoel, akurat, hingga Rumah Sunatan turut andil dalam sunatan massal gratis itu.
Sebanyak 50 peserta yang didominasi oleh warga Cakung Timur dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Termasuk mengantisipasi kerumunan dengan membagi jadwal pelaksaan kegiatan dalam lima sesi.
"Jadi kan ada 50 anak. Kita bagi 5 sesi. Setiap sesi 10 anak. Jadi misalnya dari pukul 09.00-10.00 WIB nomor urut 1 sampai 10 dan seterusnya. Kita atur jadwalnya dalam grup WhatsApp," kata Tio Martha Maryke selaku panitia penyelenggara di lokasi, Minggu (29/11/2020).
Selain itu, pihak penyelenggara turut membuat aturan lain yakni hanya membolehkan peserta sunat ditemani oleh dua pendamping.
Baca juga: Dimas Ahmad Belum Buka Rekening, Billy Syahputra Kaget Tahu Tempat Kembaran Raffi Simpan Uang Kes
Baca juga: HUT Ke-92 Persija Jakarta, Anies Baswedan Sebut The Jakmania Pemersatu Warga
Sementara untuk di ruang tindakan hanya diperkenankan ditemani satu pendamping.
Sehingga kerumunan dan jaga jarak tetap bisa diminimalisir dengan baik.
Demi mengantisipasi penularan Covid-19 dari proses sentuhan langsung dan jarak yang daekat, para dokterpun menggunakan alat pelindung diri lengkap, termasuk hazmat.
Anak-anak pesrta sunat dan orang tua atau pendampingnya pun diwajibkan mengenakan masker.
"Terus kita tentukan yang boleh datang sebagai pendamping hanya dua orang. Dan, nanti pas pelaksanaan di dalam ruang sunat itu hanya satu pendamping saja," jelasnya.
Atas kegiatan ini, para orang tua sangat mengapresiasi sekali.
Baca juga: Selain Edhy Prabowo, Ini 11 Menteri Lain Sejak Era Presiden Megawati hingga Jokowi yang Terciduk KPK
Mutia, satu diantara orang tua peserta sunat mengatakan merasa sangat terbantu.
Pasalnya, selama pandemi pandapatan suaminya yang berprofesi sebagai ojek online menurun drastis.
"Ya sangat terbantu sekali. Sebab ayahnya juga kan selama pandemi enggak ngojek. Jadi pas ada info sunatan gratis ini kami ikut. Kalau takut sih tidak ya karena di sini juga protokol kesehatannya ketat," jelasnya.