FPI Angkat Bicara Kabar Habib Rizieq Shihab Sudah Tinggalkan RS Ummi Bogor

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dikabarkan telah meninggalkan RS Ummi, Bogor, Jawa Barat. FPI beri penjelasan.

TRIBUNJAKARTA/ANNAS FURQON HAKIM
Kuasa hukum DPP FPI Azis Yanuar di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (18/11/2020). Azis jelaskan kabar Habib Rizieq Shihab keluar RS Ummi, Bogor. 

Informasi yang diterima, Habib Rizieq kabur dari RS Ummi Sabtu (28/11/2020) malam.

Habib Rizieq menjalani perawatan di RS Ummi sejak lalu lalu akibat kelelahan.

Terkait informasi kaburnya Habib Rizieq, pihak RS Ummi belum bisa dikonfirmasi.

Direktur Utama RS Ummi, Andi Tatat dan Direktur Umum Najamudin, tidak merespon konfirmasi yang disampaikan TribunnewsBogor.

Secara terpisah, Kapolres Bogor Kota, Kombes Pol Hendri Fiuser mengatakan, Habib Rizieq kabur lewat pintu belakang rumah sakit pada pukul 20.50 WIB tadi malam.

"Kita masih konfirmasi, pihak rumah masih tertutup soal keberadaan MRS," katanya.

Untuk lebih jelasnya Kombes Pol Hendri Fiuser mempersilahkan TribunnewsBogor menanyakan ke RS Ummi dan Satgas Covid.

Baca juga: Presiden Jokowi Tetapkan Pilkada 9 Desember 2020 Sebagai Hari Libur Nasional

Baca juga: Hasil Liga Spanyol, Real Madrid Tumbang di Kandang Sendiri Meski Kuasai Laga Kontra Alaves

Hasil Swab

Habib Rizieq Shihab sebelumnya menyampaikan surat kepada Ketua Satgas Covid-19 Bima Arya Sugiarto terkait hasil pemeriksaan swab test.

Koordinator Bidang Penegakan Hukum dan Pendisiplinan Satgas Covid-19 Kota Bogor Agustian Syach menjelaskan bahwa surat tersebut merupakan surat keberatan hasil swab Rizieq Shihab dipublikasi.

Agus menegaskan bahwa selama menjalankan tugasnya Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor tidak pernah mempublikasi data pasien

"Kami tekankan sekali lagi kami dari Satgas Covid-19 Kota Bogor tidak pernah mempublis data pasien jadi untuk semua, kami tidak pernah mempublis data pasien," ujarnya di Balaikota Bogor Sabtu (28/11/2020)

Agustian Syach memastikan bahwa kepentingan Satgas Covid-19 adalah untuk bersinergi dan berkordinasi dalam penanganan Covid-19 untuk mengambil langkah yang tepat selanjutnya.

Terlebih saat ini pasien terindikasi berstatus ODP dari klaster petamburan.

"Kami sangat menghargai privasi pasien kami tidak pernah mempublikasi data pasien tapi kami meminta sinergi dan kolaborasi untuk mencatat dan mengetahui untuk mengambil langkah yang tepat untuk selanjutnya," ujarnya.

Untuk itu Ia pun meminta kepada pihak rumah sakit untum bersinergi dan berkolaborasi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved