Virus Corona di Indonesia

Covid-19 Kota Bekasi Tembus 10.000 Lebih, Rencana Pembelajaran Tatap Muka Tetap Berjalan

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan, rencana kegiatan pembelajaran tatap muka tetap akan dilaksanakan

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Wali Kota Rahmat Effendi di Stadion Patriot Bekasi, Selasa (1/12/2020). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan, rencana kegiatan pembelajaran tatap muka tetap akan dilaksanakan meski kondisi penyebaran Covid-19 tembus di angka 10.095 kasus. 

"Ya sekolah ya sekolah aja, pada saat sekolah mampu menyediakan 3M (menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker)," kata Rahmat di Stadion Patriot Bekasi, Selasa (1/12/2020).

Rahmat mejelaskan, kegiatan pembelajaran tatap muka juga sudah diberikan lampu hijau dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Kita buat format pembelajarannya, tinggal atisipasi dengan sekolah role model yang sudah kita jalankan," terang dia.

Dia menekankan, kebijakan pembukaan sekolah untuk kegiatan pembelajaran tatap muka tidak lagi dilihat dari zona kerawanan sebaran Covid-19.

Tetapi kata dia, lebih menekankan pada bagaimana pengendalian Covid-19 yang angka kematian rendah dan angka kesembuhan tinggi sambil menunggu vaksinasi dilakukan.

"Kita tidak melihat tingginya terkonfirmasi tapi kita ada dua poin, tingginya kesembuhan dan rendahnya angka kematian," tegas dia.

Pengendalian Covid-19 dengan cara melarang warga beraktivitas tidak lagi jadi patokan kebijakan, saat ini kata dia, warga harus tetap beradaptasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

"Memang kita capek, tapi memang itu, karena kan memang enggak mungkin kita mengisolasi diri, warga kita ke Jakarta bisa balik, warga kita kemana bisa balik," ucapnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Inayatulah memastikan, tahapan simulasi pembelajaran tatap muka di wilayahnya mulai diberlakukan 11 Januari 2021 mendatang.

Kepastian ini dikeluarkan usai pihaknya melakukan rapat gabungan dengan mengundang seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Kota Bekasi pada Selasa (24/11/2020).

Rapat diikuti DPRD Kota Bekasi diwakili Komisi IV, Kepala SMP se-Kota Bekasi, Ketua K3SD Kecamatan se-Kota Bekasi, kepala SMP dan SD swasta se-Kota Bekasi serta, Pengurus BMPS (Badan Musyawarah Perguruan Swasta).

"Diskusi pemangku kepentingan pendidikan Kota Bekasi dilakukan secara zoom meeting, berbagai masukan dijadikan input produk kebijakan," kata pria yang akrab disapa Inay, Kamis (26/11/2020).

Hasil rapat gabungan, Disdik Kota Bekasi mantap membuat kebijakan simulasi pembelajaran tatap muka yang berlaku pada semester genap tahun ajaran 2020/2021.

"Implementasi pembelajaran tatap muka minggu pertama semester genap 11 sampai dengan 15 Januari 2021," ungkap Inay.

Baca juga: Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Anies Baswedan Jalani Isolasi Mandiri di Rumah Dinas

Baca juga: Terkonfirmasi Positif Covid-19, Begini Kondisi Terkini Gubernur Anies Baswedan

Baca juga: PKS Tangerang Selatan Menentang Pernyataan Ketua Umum PSI Terkait Politik Uang

Pada tanggal tersebut lanjut dia, semua satuan pendidikan atau sekolah wajib memastikan kesiapan pemenuhan terhadap daftar periksa sebelum memulai pembelajaran.

"Meliputi ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, akses fasilitas pelayanan kesehatan, penerapan wajib masker, thermogun, pemetaan status kesehatan warga satuan pendidikan dan persetujuan komite sekolah orangtua/wali," paparnya.

Lalu pada minggu kedua yakni, 18 Januari 2021, satuan pendidikan akan masuk ke tahap Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (SPTMT) jika pemenuhan daftar periksa sudah dinyatakan layak.

"Izin SPTMT diberikan kepada satuan pendidikan yang dinilai mampu melaksanakan dan telah memenuhi daftar periksa," tegasnya.

Selama tahap ini lanjut Inay, sekolah hanya diperbolehkan mengelar pembelajaran tatap muka empat hari dalam seminggu yang diikuti maksimal tiga rombongan belajar dalam sehari.

"Tim Disdik akan melakukan penilaian secara berkala di seluruh satuan pendidikan, jika sudah dinyatakan berhasil baru naik ke tahap yang kita sebut Adaptasi Tatanan Hidup Baru (ATHB) kegiatan persekolahan," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved