Viral di Media Sosial
Viral Video Azan Diganti Ajakan Jihad, Yusuf Mansur Beri Penjelasan: Tak Boleh Curigai Pihak Manapun
Di media sosial beredar yang merekam sekelompok orang di masjid melafalkan azan dengan tambahan kata jihad.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
"Meskipun dulu pada perang tidak ada yang seperti itu," imbuhnya.
Ustaz Yusuf Mansur lalu mengajak masyarakat untuk tak saling mencurigai terkait tindakan melenceng sejumlah orang tersebut.
Baca juga: Sempat Trending di Twitter, Sikap Anies Baswedan saat Terinfeksi Covid-19 Tuai Pujian Netizen
"Kita tak boleh mencurigai pihak manapun, bisa jadi ini hanya inisiatif sekelompok kecil saja," kata Ustaz Yusuf Mansur.
"Kita harus berbaik sangka, janga terlalu suudzon, jadikan ini pelajaran saja. Kita tunggu barangkali ada penjelasan dari pihak mana," imbuhnya.
Pendakwah itu juga meminta masyarakat selalu memanjatkan doa kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
"Terus berdoa kepada Allah SWT," kata Ustaz Yusuf Mansur.
"Semuanya tetep tenang, tetep adem," imbuhnya.
Baca juga: Viral di TikTok Anak Penjual Tisu Berwajah Bule, Sikap Julid Teman-temannya Jadi Perbincangan
Dewan Masjid: Azan Jihad Adalah Kekeliruan dan Harus Diluruskan
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Muhammad Jusuf Kalla, menolak seruan jihad yang dikumandangkan sekelompok orang melalui azan di masjid.
Menurut JK, azan jihad adalah sebuah kekeliruan yang harus diluruskan.
”Azan 'hayya alal jihad' itu keliru, harus diluruskan. DMI menyatakan secara resmi menolak hal-hal seperti itu. Masjid jangan dijadikan tempat untuk kegiatan yang menganjurkan pertentangan,” katanya, dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12).
Pernyataan JK itu disampaikannya menyusul beredarnya video di media sosial yang merekam sekelompok orang di masjid yang melafalkan azan dengan tambahan kata jihad.
JK menjelaskan, jihad selama ini kerap disalahartikan dengan membunuh, mengebom, atau saling mematikan.
Ia menyinggung kasus pembantaian di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, belakangan ini yang dinilai sebagai bentuk pelanggaran luar biasa dan harus dihukum oleh negara. Sementara menurutnya, jihad tak selamanya bermakna negatif.
JK menuturkan, menuntut ilmu atau berdakwah juga bisa diartikan berjihad.
”Sehingga kalau mau berjihad, dapat dilakukan dalam menuntut ilmu atau berdakwah,” ucap Wakil Presiden ke-10 dan 12 itu.