Gubernur Anies Positif Covid
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Pastikan Negatif Covid-19 Usai Bertemu Gubernur Anies
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran prihatin mendengar kabar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Riza Patria positif Covid-19.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
“Sesuai dengan definisi dari Kemenkes bahwa kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi Covid-19. Jadi pelacakan kontak (contact tracing) yang kami lakukan bukan menyatakan siapa yang tertular dari Gubernur maupun Wakil Gubernur, tapi siapa saja yang tertular bersama Gubernur dan Wakil Gubernur. Data kasus konfirmasi positif hasil contact tracing bukan menentukan penularnya dari Gubernur maupun Wakil Gubernur, tapi menentukan klaster kasus yang bersamaan terjadi selama masa inkubasi Covid-19,” ungkap Kadinkes Widyastuti.
Kadinkes Widyastuti kemudian menjelaskan bahwa dari 158 kontak erat Gubernur selama periode tracing pada Selasa (1/11), hasilnya adalah 5 orang positif, 111 lainnya negatif dan 42 orang masih menunggu hasil.
Sedangkan dari 279 kontak erat Wakil Gubernur selama periode tracing 28 November - 1 Desember, hasilnya adalah 19 positif, 185 negatif dan 75 orang lainnya masih menunggu hasil.
Baca juga: Mohammad Idris Sembuh dari Covid-19, Imam Budi Hartono: Tunggu Kejutannya
Baca juga: Polisi Masih Periksa Dugaan Pelanggaran Haul Akbar, 4 Pejabat Pemkab Tangerang Dipanggil
Mereka yang terkonfirmasi positif kemudian menjalani isolasi mandiri ataupun perawatan sesuai dengan derajat gejala yang dialaminya.
“Sekali lagi, kami menegaskan bahwa mereka yang terkonfirmasi positif dari hasil pelacakan kontak tidak menentukan sumber penularannya adalah Gubernur ataupun Wakil Gubernur. Saat ini belum ditemukan kasus positif di antara mereka yang berinteraksi langsung dengan Gubernur baik dari keluarga maupun tim kerja setelah Gubernur dikonfirmasi positif. Kepada mereka yang terkonfirmasi positif sedang dalam proses penelusuran lebih lanjut. Beberapa kasus ditemukan bahwa periode penularan sebelum berinteraksi dengan Gubernur dan merupakan bagian dari klaster keluarga masing-masing. Jadi kami mendata ada klaster terpisah yang ditemukan karena dilakukan tes masif di lingkungan kerja Gubernur dan Wakil Gubernur,” pungkas Kadinkes Widyastuti.