Pilkada Kota Depok

Afifah Ungkit Dugaan Tindakan Pelecehan Verbal yang Dialaminya saat Debat Pilkada Depok 2020

Calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut 01, Afifah Alia, mengungkit insiden dugaan tindak pelecehan yang dialaminya

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Muhammad Zulfikar
ISTIMEWA/Situs Web afifahalia.id
Calon wakil wali kota Depok Afifah Alia. Afifah Ungkit Dugaan Tindakan Pelecehan Verbal yang Dialaminya 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut 01, Afifah Alia, mengungkit insiden dugaan tindak pelecehan yang dialaminya dan dilakukan oleh rivalnya Imam Budi Hartono.

Sebelumnya sempat ramai diberitakan, Afifah mengaku mendapat tindakan pelecehan pada Selasa (8/9/2020) silam di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat.

Saat itu, para Calon Wali dan Wakil Wali Kota Depok yaitu Pradi Supriatna-Afifah Alia dan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono, tengah menjalani pemeriksaan kesehatan.

Ketika tiba saatnya pembagian kamar, Afifah mengaku menerima ucapan tak sedap dari Imam Budi Hartono yang menurutnya adalah sebuah tindakan pelecehan verbal.

“Sekamar sama saya saja bu Afifah," kata Afifah mengulang perkataan Imam Budi Hartono yang dianggap melecehkan dirinya, saat dikonfirmasi kejadian tersebut.

Afifah mengaku, dirinya sangat marah atas ujaran yang dilontarkan oleh Imam Budi Hartono kala itu.

"Saat itu saya merasa geram, saya sangat marah, namun saya memilih diam. Saya sedang mempersiapkan diri untuk pemeriksaan kesehatan yang berlangsung selama dua hari.  Tidak ada tim yang mendampingi saya karena peraturan mengharuskan masing-masing paslon tidak didampingi," bebernya.

Kendati demikian, Imam Budi Hartono pun telah memberikan klarifikasinya, bahwa Afifah yang dimaksud adalah cucunya sendiri.

"Saya tanya kan ini kamar sendiri atau berdua, dia (perawat) jawab sendiri-sendiri pak. Oh enggak boleh berdua ya, terus saya ceritain kalau berdua saya sama Afifah cucu saya, saya bilang gitu," kata Imam saat memberikan penjelasannya saat itu.

Baca juga: Dokter Muda Meninggal Akibat Covid-19, Kepala Puskesmas Cakung: Insya Allah Husnul Khotimah

Baca juga: Kasus Pencabulan Bocah di Bekasi Dilaporkan Orangtua Sejak Januari, Polisi Ngaku Alami Kendala Ini

Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 5 Desember 2020: Taurus Yuk Belajar Kendalikan Emosi Kamu

Namun demikian, Imam menduga bahwa apa yang diucapkannya tidak terdengar jelas dan lengkap oleh Afifah Alia.

"Cuma mungkin Afifah enggak dengar kalimat berikutnya. Jadi enggak kedengaran bahwa cucu saya nama cucu saya tuh namanya Afifah dia enggak tahu juga," ungkapnya beberapa waktu lalu.

Pada Debat Pilkada Kota Depok 2020 yang berlangsung pada Jumat (4/12/2020) malam kemarin, Afifah pun kembali mengungkit peristiwa tersebut saat rivalnya melempar pertanyaan tentang indeks pembangunan gender (IPG).

Saat melempar pertanyaan tersebut, Imam Budi Hartono juga menyebut bahwa Afifah tak paham dengan istilah teknis.

"Kalau (Afifah) ingin tahu, nanti saya WA (whatsapp)," tutur Imam pada Afifah.

Tiba kesempatannya berbicara, Afifah pun langsung melarang Imam Budi Hartono untuk mengirim pesan padanya.

"Pak Imam jangan pernah whatsapp saya, saya masih trauma dengan kejadian di Bandung," ucap Afifah bernada tinggi.

Suasana debat yang panas sejak awal pun semakin menjadi-jadi, terlihat Pradi Supriatna menenangkan pasangannya Afifah Alia yang terbawa emosi.

"Sekarang yang saya tanya, bagaimana merealisasikan IPG di Kota Depok kalau Pak Imam saja masih melecehkan saya dan saat itu Pak Idris tertawa," kata Afifah.

Afifah meyakini, bahwa tidak ada cucu dari Imam Budi Hartono yang memiliki nama seperti dirinya.

"Saya yakin nggak ada cucunya Pak Imam namanya Afifah dan Pak Imam bicara bukannya minta maaf kepada saya tapi malah bicara bahwa itu cucunya. Di situ nggak ada cucu Pak Imam. Pak Imam jelas melecehkan saya, bagaimana Pak Imam bisa meningkatkan IPG kalau Pak Imam saja seperti itu," beber Afifah meluapkan emosinya.

Menanggapi Afifah yang terbawa emosi, rivalnya Calon Wali Kota Depok Mohammad Idris pun mempertanyakan kesepakatan awal yang mana tidak boleh ada persoalan pribadi dalam debat tersebut.

"Mohon maaf, saya harapkan debat ini tidak mengarah ke persoalan pribadi, dari awal kita sudah sepakat dengan ketentuan," jelas Idris.

Tak tinggal diam, Imam Budi Hartono pun memberikan klarifikasinya untuk persoalan tersebut, dan menuding bahwa Afifah salah persepsi terhadapnya.

"Saya pada waktu itu tidak bicara seperti itu. Apa yang disampaikan oleh saya merupakan salah persepsi yang diterima oleh Bu Afifah dan permasalahan ini saya rasa tidak perlu dibesar-besarkan masalah di publik seperti ini," bebernya.

"Kita anggap selesai, kita anggap closed. Kalau memang Bu Afifah merasa tersinggung, saya pribadi minta maaf, tetapi bukanlah itu maksudnya," tutur Imam.


Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved