Pengikut Habib Rizieq Tewas
Pistol dan Pedang Milik Pendukung Habib Rizieq Jadi Saksi Penyerangan, FPI Beberkan Hal Sebaliknya
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan pistol dan pedang tersebut digunakan untuk menyerang polisi, pada Senin (7/10/2020).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM - Dua pucuk pistol dan pedang milik 10 orang yang diduga sebagai pendukung Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, dihadirkan di konferensi pers di Mapolda Metro Jaya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan pistol dan pedang tersebut digunakan untuk menyerang polisi, pada Senin (7/10/2020) sekitar pukul 00.30 WIB.
TONTON JUGA
Kala itu polisi sedang melakukan penyelidikan terkait dugaan rencana pengerahan massa pendukung Habib Rizieq Shihab ke Polda Metro Jaya, Senin siang
Habib Rizieq Shihab diketahui dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Fadil mengatakan malam itu polisi mengikuti kendaraan yang diduga berisi 10 pengikut Habib Rizieq Shihab tersebut.
Namun mereka tiba-tiba melakukan penyerangan.
Mobil yang ditumpangi sejumlah orang itu memepet mobil aparat yang sedang bertugas.
Fadil Imran mengatakan mereka kemudian melepaskan tiga tembakan ke arah mobil polisi.
Baca juga: Beda Versi Polisi dan FPI Soal Penembakan di Tol, 6 Pengikut Habib Rizieq Tewas dan 4 Lainnya Kabur
TONTON JUGA
“Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan sajam sebagaimana rekan-rekan lihat di depan ini,” kata Fadil saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Senin (7/12/2020) siang.
Fadil menambahkan, petugas yang terancam keselamatannya kemudian melakukan tindakan tegas.
"Sehingga diduga kelompok pengikut MRS meninggal dunia sebanyak enam orang," ujarnya.

Baca juga: Ustaz Maaher Ditangkap, Nama Denny Siregar Sempat Jadi Trending Topik di Twitter
Empat orang lainnya melarikan diri.
Menurut Fadil, tiga peluru yang dipakai 10 orang tersebut berasal dari senjata api asli.