Pengikut Habib Rizieq Tewas
Polisi Sebut Ditembaki Pendukung Habib Rizieq, FPI Bantah: Kami Pakai Tangan Kosong, Bukan Pengecut!
Polisi menyebut 10 orang yang diduga pengikut Habib Rizieq Shihab sempat melepaskan tiga tembakan ke arah mobil petugas.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM - Polisi menyebut 10 orang yang diduga pengikut Habib Rizieq Shihab sempat melepaskan tiga tembakan ke arah mobil petugas.
Penembakan itu berlangsung terjadi di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/10/2020) sekitar pukul 00.30 WIB.
TONTON JUGA
"Ini ada tiga (peluru) yang sudah ditembakkan," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (7/12/2020).
Kala itu polisi sedang melakukan penyelidikan terkait dugaan rencana pengerahan massa pendukung Habib Rizieq Shihab ke Polda Metro Jaya, Senin siang.
Habib Rizieq Shihab diketahui dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Fadil mengatakan malam itu polisi mengikuti kendaraan yang diduga berisi 10 pengikut Habib Rizieq Shihab tersebut.
“Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan sajam sebagaimana rekan-rekan lihat di depan ini,” kata Fadil saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Senin (7/12/2020) siang.
Fadil menambahkan, petugas yang terancam keselamatannya kemudian melakukan tindakan tegas.
Baca juga: Beda Versi Polisi dan FPI Soal Penembakan di Tol, 6 Pengikut Habib Rizieq Tewas dan 4 Lainnya Kabur
TONTON JUGA
"Sehingga diduga kelompok pengikut MRS meninggal dunia sebanyak enam orang, dan empat melarikan diri," ujarnya.
Menurut Fadil, tiga peluru yang dipakai 10 orang tersebut berasal dari senjata api asli.
"Asli (bukan senpi rakitan). Ini sudah ada tiga yang ditembakkan," ujar Fadil .
Dua pucuk pistol dan pedang yang diduga milik 10 orang tersebut kemudian dijadikan barang bukti dan dihadirkan di konferensi pers di Mapolda Metro Jaya.
Baca juga: Sebelum Penembakan 6 Orang di Tol, FPI Sebut Habib Rizieq Sudah Diintai 24 Jam Pakai Alat Canggih
Sementara itu Sekretaris Umum FPI Munarman membantah dengan tegas apabila pengikut Habib Rizieq Shihab disebut polisi memiliki senjata api.
Hal tersebut disampaikan Munarman saat konfrensi pers di Petamburan, Jakarta Pusat.
"Fitnah besar kalau laskar kita disebut membawa senjata api dan tembak menembak," ucap Munarman.
Dengan suara lantang, Munarman mengatakan anggota FPI tak pernah memiliki pistol.
Ia mengaku pihaknya lebih terbiasa menggunakan tangan kosong.

Baca juga: Pistol dan Pedang Milik Pendukung Habib Rizieq Jadi Saksi Penyerangan, FPI Beberkan Hal Sebaliknya
Seruan Munarman dibalas dengan teriakan takbir oleh anggota FPI yang lain.
"Fitnah itu. Laskar kami tidak pernah dibekali dengan senjata api," kata Munarman.
"Kami terbiasa dengan tangan kosong! Kami bukan pengecut! Ini fitnah luar biasa!" tegasnya.
Tak cuma itu Munarman juga meminta masyarakat untuk mengecek langsung nomor registrasi di pistol yang dijadikan barang bukti oleh polisi tersebut.
"Kalau betul itu dicek nomor register senjata apinya dan pelurunya tercatat," kata Munarman.
"Silakan dicek pasti bukanpunya kami, karena kami tidak punya akses terhadap senjata api dan tidak mungkin membeli dari pasar gelap,"
"Jadi bohong! Bohong sama sekali!" teriaknya.

Baca juga: FPI Pastikan 2 Bayi dan 3 Balita Cucunya Bersama Habib Rizieq, Mobil Rombongan Dipotong Penguntit
Ia kemudian menjelaskan di dalam Kartu Anggota FPI tertulis dengan jelas larangan memiliki senjata tajam hingga api.
"Apalagi di FPI di kartu anggota FPI dan kartu anggota LPI setiap anggota dilarang membawa senjata api, senjata tajam bahkan bahan peledak," ujar Munarman.
"Jadi upaya memutarbalikkan fakta hentikanlah," imbuhnya.
Kronologi Versi FPI
Sekretaris Umum FPI Munarman menjelaskan ada bayi dan dua balita dalam rombongan Habib Rizieq Shihab saat keluar dari Sentul.
Ia bercerita secara kronologis beberapa jam sebelum enam orang laskar FPI ditembak di pintu Tol Karawang Timur, Jawa Barat, Senin (7/12/2020) dini hari WIB.
"Ahad malam yaitu hari mInggu pukul 22.30 WIB, beliau meninggalkan lokasi Sentul untuk menuju ke tempat pengajian keluarga inti, pengajian Subuh," ucap Munarman dalam konferensi pers di Markas FPI, Petamburan III, Jakarta Pusat, Senin sore.
Menurut Munarman, Habib Rizieq dan rombongan menggunakan empat mobil keluarga termasuk di dalamnya lebih dari 10 orang laskar yang mengawal perjalanan.
Di rombongan itu Habib Rizieq tidak melibatkan pihak manapun.
Baca juga: 6 Orang Diduga Pengikut Rizieq Shihab Tewas Ditembak, FPI Belum Temukan Jasadnya
"Di dalam mobil ada anak istri, beliau, ada anak ada menantu. Ada perempuan di dalam mobil itu dan ada cucu beliau. Dua orang masih bayi, tiga orang balita," terang Munarman.
"Jadi di rombongan Habib Rizieq itu ada bayi belum satu tahun da ada balita. Jadi ini perjalanan keluarga biasa. Pengajian Subuh keluarga," imbuh dia.
Sejak keluar dari Sentul, ada orang yang menguntit sampai pada akhirnya mereka memotong perjalanan rombongan Habib Rizieq.
"Entah apa tujuannya. Kita sebut karena kita tidak tahu apa mereka bertugas resmi atau bukan karena tidak berseragam berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan."
"Nah para pengawal bereaksi untuk melindungi Imam Besar Habib Rizieq Shihab. Itu reaksi normal karena tugas mereka mengawal," katanya lagi.
Berdasarkan informasi yang didapat FPI, dua mobil tetap konsentrasi mengawal Habib Rizieq dan keluarganya menuju tempat pengajian keluarga di luar Jakarta.
Sementara dua mobil berisi laskar FPI mencoba mencari tahu mobil yang menguntitnya.
"Jadi dua mobil konsentrasi mengawal Habib Rizieq dan dua mobil lagi berhadapan dan ada upaya ditangkap oleh pihak yang kita belum tahu sekarang. Tapi diakui oleh mereka itu polisi," kata Munarman.
Mestinya terkait pemeriksaan Habib Rizieq, menurut Munarman, polisi dalam upaya penyidikan cukup menyerahkan surat.
Tinggal nanti Habib Rizieq mau datang atau tidak. Sehingga tidak perlu lagi ada upaya penguntitan seperti itu, demikian jelas Munarman.
Soal statemen Kapolda bahwa ada upaya pengerahan massa, Munarman menganggapnya sebagai kebohongan.
Pasalnya, Habib Rizieq itu menuju keluar Jakarta bukan menuju dalam Jakarta.
"Habib Rizieq menuju arah luar jakarta bukan menuju dalam Jakarta. Menuju ke tempat pengajian. Pengajian itu pengajian keluarga, keluarganya keluarga inti," katanya lagi.