Pengikut Habib Rizieq Tewas

Bendera Kuning Berkibar di Petamburan, Tunggu 6 Jenazah Datang Sebelum Diserahkan kepada Keluarga

Bendera kuning berkibar di pintu masuk Jalan Petamburan III, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Editor: Wahyu Aji
Warta Kota/Desy Selviany
Suasana di pintu masuk Jalan Petamburan III, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (8/12/2020) pagi. 

TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Bendera kuning berkibar di pintu masuk Jalan Petamburan III, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sejumlah laskar berbaju putih dan berkostum betawi juga sudah berjaga di depan Jalan Petamburan III, Selasa (8/12/2020) pagi.

Jumlah mereka hampir mencapai 20 orang.

Mereka melarang awak media untuk masuk.

Dua bendera kuning ditempel di sisi kanan dan kiri Jalan Petamburan III.

Tampak tidak ada polisi ataupun aparat TNI berseragam berjaga di sekitar jalan tersebut seperti hari-hari kemarin.

6 jenazah rencananya dibawa ke Petamburan sebelum dimakamkan

Tim kuasa hukum Front Pembela Islam (FPI) sudah tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sedari pukul 10.00 WIB.
Tim kuasa hukum Front Pembela Islam (FPI) sudah tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sedari pukul 10.00 WIB. (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Usai diserahkan ke pihak keluarga, 6 jenazah laskar Front Pembela Islam (FPI) akan dibawa ke Petamburan, Jakarta Pusat lebih dulu.

Hal ini diungkapkan Kuasa Hukum FPI, Rinaldi Putra saat mengupayakan pemulangan jenazah di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Jika sudah dikeluarkan InsyaAllah kita bawa dulu ke Petamburan untuk dimandikan sekaligus dikafankan," katanya di lokasi, Selasa (8/12/2020).

Untuk itu, segala keperluan pemandian jenazah, kain kafan hingga lokasi salat sudah dipersiapkan di Petamburan.

Namun, untuk pemakamannya pihak FPI menyerahkan kembali kesemua pihak keluarga.

"Untuk dimakamkan kita relatif. Kalau dari pihak DPP FPI itu memperbolehkan dibawa pulang. Tapi kita ada beberapa masukkan dan sudah disiapkan tempat di Mega Mendung," ungkapnya.

"Tapi seandainya dari pihak keluarga mau dimakamkan disekitar area rumah, enggak apa-apa dan boleh dimakamkan di areal rumah dari keluarga," jelas Rinaldi.

Sementara untuk rumah duka, Rinaldi menyebut bervariatif.

Korban meninggal menurutnya tinggal di beberapa wilayah di DKI Jakarta, diantaranya di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.

Meski tim kuasa hukum dan pihak keluarga telah mendatangi RS Polri sejak emarin, rupanya mereka masih belum bisa mengetahui waktu kepulangan ke-6 jenazah.

Rencananya, tim kuasa hukum dan 6 perwakilan keluarga akan menunggu di RS Polri hingga jenazah berhasil dipulangkan.

Dua kronologi berbeda

Seperti diketahui, terdapat dua kronologi berbeda antara polisi dan pihak Front Pembela Islam terkait insiden di ruas tol Jakarta-Cikampek yang disebut menewaskan enam pengawal keluarga Habib Rizieq Shihab.

Polisi menyebut pihaknya diserang dan ditembaki sehingga mereka balas menembak dan menewaskan enam anggota laskar.

Sementara, pihak FPI punya pandangan berbeda.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengakui anggotanya menembak enam orang pengikut Front Pembela Islam (FPI), sementara kuasa hukum FPI membeberkan kronologi penembakan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman menunjukkan barang bukti senjata api yang digunakan sekelompok orang diduga pengikut Habib Rizieq untuk menyerang polisi, Senin (7/12/2020).
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman menunjukkan barang bukti senjata api yang digunakan sekelompok orang diduga pengikut Habib Rizieq untuk menyerang polisi, Senin (7/12/2020). (Istimewa)

Irjen Fadil Kapolda Metro Jaya membenarkan ada 6 dari 10 pendukung atau pengikuti MRS atau HRS yang ditembak mati polisi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50, Karawang, Jawa Barat.

"Memang benar tadi pagi di Jalan Tol Jakarta Cikampek KM 50petugas yang melakukan penyelidikan pendukung MRS, terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur," ujar Irjen Fadil Imran, Senin (7/12/2020) siang ini.

Irjen Fadli Imran mengatakan itu didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Baca juga: Mobil Ketum PA 212 Slamet Maarif, Jadi Sasaran Perusakan Orang Tak Dikenal di Depok

Dudung Abdurachman mendukung tindakan tegas yang dilakukan polisi terhadap siapa saja yang akan menganggu keamanan dan ketertiban.

Menurut Fadli Imran, peristiwa itu berawal ketika polisi mendapat sebuah informasi bahwa akan ada pengarahan massa terkait rencana pemeriksaan HRS atau MRS di Mapolda Metro Jaya hari ini,

Anggota polisis khusus yang berjumlah 6 orang atau satu tim kemudian naik mobil melakukan pengawasan atau pemantauan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Saat itu, ada mobil yang ditumpangi oleh 10 orang yang berusaha memepet mobil polisi itu, kata Fadil Imran.

"Anggota kami diserang dengan senjata api dan sajam, ditembaki. Mobil polisi juga rusak karena dipepet dan ditembak," ujar Fadli.

Kemudian, kata Fadil, polisi membalas tembakan anggota Laskar Khusus Front Pembela Islam (FPI). "Dari 10 orang, 6 orang di antaranya tewas dan empat lainnya kabur," katanya.

Polisi kemudian menyita 2 senjata revolver, peluru dan pedang. 

Penjelasan versi FPI

Tim Kuasa Hukum Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar mengungkap bahwa Rizieq sempat dihadang orang-orang tidak dikenal saat melintas di sebuah jalan tol Jakarta. 

Menurut Aziz, saat itu rombongan keluarga Rizieq menuju tempat acara pengajian subuh keluarga.

Selain ada Rizieq, di dalam mobil itu disebut ada cucu Rizieq yang masih berusia balita.

"Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga tersebut, rombongan dihadang oleh preman orang tak dikenal," ujar Aziz dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/12/2020).

Pihak kuasa hukum Rizieq Shihab menduga bahwa penghadang itu merupakan bagian dari operasi penguntitan untuk mencelakakan Rizieq.

Sebab, para preman tidak dikenal tersebut menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada mobil yang di dalamnya terdapat laskar pengawal keluarga.

Mereka melakukan penembakan ke satu mobil berisi enam orang laskar yang saat ini masih hilang diculik oleh para preman tidak dikenal.

"Kami mohon do'a, agar enam orang laskar yang diculik diberi keselamatan," jelas Aziz.

Hal itulah, menurut Aziz, sampai saat ini mereka sembunyikan keberadaan Rizieq Shihab dan keluarga.

Hal itu demi alasan keamanan dan keselamatan Rizieq beserta keluarga.

Aziz juga tidak menjawab saat ditanya terkait lokasi persis penembakan dan penculikan itu.

Ia juga menolak menjawab saat ditanyai waktu persis kejadian tersebut.

Namun Aziz memastikan saat ini kondisi Rizieq dalam keadaan sehat.

"Sehat, aman," singkat Aziz.

Diketahui, seharusnya Rizieq mendatangi Markas Polda Jaya untuk diperiksa atas kasus keramaian di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020) lalu.

Namun, sampai saat ini belum ada kejelasan dari tim kuasa hukum ataupun Rizieq Shihab akan kedatangannya ke Polda Metro Jaya. 

Sementara itu Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, pihaknya mengaku telah menembak enam pengikut FPI. 

Hal itu lantaran aparat kepolisian sempat mendapat perlawanan dari sejumlah pria yang diduga sebagai pengikut FPI

Disebutkan bahwa para pria yang mengaku laskar FPI itu sempat menembakkan senjata api ke polisi dan menyerang dengan senjata tajam.

"Karena tindakan mereka membahayakan personel kami, maka kami beri tembakan tegas terukur kepada enam pria yang diduga laskar FPI," jelas Fadil di Polda Metro Jaya

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bendera Kuning Sudah Terpasang di Petamburan, FPI Belum Dapat Kabar Kondisi Jenazah

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved