Jadwal Lengkap Puasa Ayyamul Bidh Bulan Desember 2020

Simak sederet jadwal puasa sunnah selama bulan Desember 2020, jangan sampai terlewat pahala melimpah.

Editor: Wahyu Aji
DOK TRIBUN TIMUR
Jadwal dan niat puasa Ayyamul Bidh 

TRIBUNJAKARTA.COM - Simak sederet jadwal Puasa Sunnah selama bulan Desember 2020, jangan sampai terlewat pahala melimpah.

Hari ini masyarakat Indonesia memasuki bulan terakhir tahun 2020.

Agar tak tersia-siakan dengan amalan baik, tak ada salahnya kita menutup akhir tahun dengan memperbanyak amalan soleh.

Salah satunya dengan berpuasa.

Orang yang terbiasa berpuasa setidaknya akan memiliki dua keistimewaan.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis, Simak 2 Keistimewaan Puasa Sunnah Menurut Ustaz Adi Hidayat

Pertama yakni sering meningkatkan amal soleh.

Hal ini lantaran biasanya saat berpuasa seseorang akan memaksimalkan segala amalan ibadahnya.

Semisal, pada keseharian seseorang hanya sholat fardhu namun pada saat puasa akan melakukan sholat sunnah, memperbanyak tilawah dan sedekah.

Kedua yaitu semakin diperkuat untuk meninggalkan maksiat karena takut puasanya batal atau sia-sia.

Semisal, pada saat puasa orang akan menghindarkan dirinya dari berdusta, bergibah, mencuri, dan zina.

Baca juga: Bisa Obati Stres Jika Tekun Dilakukan, Bacaan Niat Puasa Sunah Senin Kamis dan Sejumlah Manfaatnya

Pada bulan Desember 2020, penanggalan Hijriah dimulai dari tanggal 16 Rabiul Akhir sampai dengan 16 Jumadil Awal 1442 Hijriyah.

Berikut jadwal Puasa Sunnah untuk bulan Desember 2020 beserta keutamaannya:

  • 1 Desember 2020: Puasa Ayyamul Bidh
  • 3 Desember 2020: Puasa Kamis
  • 7 Desember 2020: Puasa Senin
  • 10 Desember 2020: Puasa Kamis
  • 14 Desember 2020: Puasa Senin
  • 17 Desember 2020: Puasa Kamis
  • 21 Desember 2020: Puasa Senin
  • 24 Desember 2020: Puasa Kamis
  • 28 Desember 2020: Puasa Ayyamul Bidh
  • 29 Desember 2020: Puasa Ayyamul Bidh
  • 30 Desember 2020: Puasa Ayyamul Bidh
  • 31 Desember 2020: Puasa Senin

Keutamaan Puasa Sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW:

Keutamaan puasa Senin Kamis

1. Rasullullah biasa Puasa Sunnah di hari Senin Kamis

Hadits riwayat An Nasai dan Ibnu Majah, Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan bahwa Rasulullah SAW selalu menjalankan puasa sunnah di hari Senin Kamis.

"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasa menaruh pilihannya berpuasa pada hari Senin dan Kamis."

2. Dibukanannya pintu surga dan diampuni dosa

Pintu-pintu surga dikatakan akan dibuka pada dua hari, yaitu pada hari Senin dan Kamis.

Pada hari-hari inilah dosa setiap orang akan diampuni, kecuali dua orang mukmin yang sedang bermusuhan.

Dari Abu Harrairah Radiallahu anhu, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim).

3. Waktu diperiksa amalan manusia

Keutamaan puasa Senin kamis yang kedua yaitu pada hari-hari itu, amalan manusia akan diperiksa.

Amal-amal manusia akan diperiksa oleh Allah SWT pada kedua hari ini.

Hal ini sesuai dengan hadis dari Abu Harrairah Radiallahu anhu, bahwasannya Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda:

“Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu’ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan…” (HR. Muslim).
Puasa sunah (Steemit.com)

4. Memasuki surga melalui pintu khusus Ar-Rayyan

Bagi para pecinta puasa sunnah, maka disediakan pintu surga khusus oleh Allah SWT.

“Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan,” yang akan dimasuki oleh orang-orang yang sering berpuasa kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. Di katakan: manakah orang-orang yang suka berpuasa? Maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu itu di tutup sehingga tidak seorang pun masuk melaluinya lagi.” (HR Bukhori dan Muslim).

5. Amalan yang disukai Rasul

Keutamaan hari Senin dan Kamis yang terakhir yaitu bahwa puasa ini termasuk salah satu ibadah yang disukai oleh Rasulullah.

Dari ‘Aisyah Radhiallahu anha, ia mengatakan,

“Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis”. (HR. Tirmidzi, an-Nasa-i, Ibnu Majah, Imam Ahmad).

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam juga menyampaikan alasan beliau berpuasa di kedua hari ini melalui hadis berikut,

“Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.”(HR. At Tirmidzi dan lainnya).

Keutamaan puasa Ayyamul Bidh

Anjuran puasa Ayyamul Bidh sebagaimana dijelaskan berdasarkan dalil hadis shahih dan hasan.

Diriwiyatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178).

Hadis ini juga disampaikan HR Bukhari.

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979).

Lebih jelasnya pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh disampaikan Abu Dzar.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda padanya,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan). (*)

(TribunStyle.com / Triroessita)

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved