Sisi Lain Metropolitan
Harapan Penjaga Makam Pangeran Bergelar Syeikh Jaga Raksa, Sang Penguasa Wilayah Jagakarsa
Warga keturunan sekaligus penjaga makam, Tamin, menilai pemerintah DKI Jakarta belum menaruh perhatian lebih ke pelestarian makam Pangeran Jagakarsa.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Warga keturunan sekaligus penjaga makam Pangeran Jagakarsa, Tamin, menilai pemerintah DKI Jakarta belum menaruh perhatian lebih kepada pelestarian makam Pangeran Jagakarsa.
Beberapa kali pihak perwakilan Pemprov DKI datang menengok makam tersebut.
Namun, tidak ada tindakan lebih lanjut.
"Saya suka sedih. Kadang-kadang pihak pemerintah datang sowan, abis itu enggak ada follow up-nya," ungkapnya kepada TribunJakarta.com.
Dana pelestarian makam diperoleh dari keluarga besar dan jamaah yang kerapkali datang.
Tamin berharap makam Pangeran Jagakarsa dibangun layaknya makam Wali Songo.
"Kalau di daerah seperti makam Wali Songo, akses dan fasilitasnya dipermudah. Justru Pemprov DKI gudangnya kota metropolitan sebetulnya yang harus jadi parameter provinsi lain," pungkasnya.
Baca juga: Kenangan Maia Estianty Sebelum Melisha Meninggal Karena Jantung Bengkak: Pulanglah dengan Tenang
Asal usul Nama Jagakarsa
Jagakarsa merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Selatan.
Ada sejarah panjang di balik nama Kecamatan di ujung selatan Jakarta yang berbatasan langsung dengan Kota Depok, Jawa Barat itu.
Nama itu ternyata berasal dari sosok pangeran terkemuka yang kini bersemayam di Gang Keramat.

Menurut warga asli Jagakarsa, Tamin, kecamatan Jagakarsa berasal dari nama seorang Pangeran bernama Pangeran Jagakarsa Surowinangun bergelar Syeikh Jaga Raksa.
Pria yang sekaligus juru kunci makam Jagakarsa tersebut mengisahkan Pangeran Jagakarsa dikirim ke Sunda Kelapa tahun 1505 oleh Kerajaan Mataram di Demak atas permintaan Sunan Gunung Jati.
Ia diperintahkan untuk melindungi Tanah Jawa di Sunda Kelapa dari serangan Portugis.