Pemkab Bekasi Bangun WC Seharga Rp196,8 Juta, Ombudsman: Lapor Jika Kualitas Tak Sesuai Spesifikasi
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho meminta lapor jika dalam kegiatan pemerintah tersebut mengandung unsur maladministrasi.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Pemerintah Kabupaten Bekasi membangun toilet atau water closet (WC) di sejumlah sekolah dengan harga fantastis sebesar Rp196,8 juta.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho mengatakan, masyarakat bisa lapor jika dalam kegiatan pemerintah tersebut mengandung unsur maladministrasi.
"Kalai itu sebenarnya bisa dilakukan pemeriksaan sama inspektorat dulu ya apakah ada persesuaian atau tidak," kata Teguh saat dijumpai di Mpolres Bekasi Kota, Rabu (8/12/2020).
Dia menambahkan, jika pada saat pemeriksaan oleh inspektorat ditemukan ada pelanggaran, hal itu harus ditindaklanjuti.
Baca juga: Ditinggal Sopir ke Toilet, Truk Tangki Terperosok ke Pinggir Sungai Sedalam Dua Meter
"Karena ada unsur maladministrasi di situ, masyarakat juga bisa lapor ke kami, kalau terkait dengan kualitas wc publik yang disediakan Pemkab Bekasi tidak sesuai spek (spesifikasi)," tegas dia.
Teguh menambahkan, masyarakat yang ingin melapor dapat melalui sejumlah akses bisa ke kantor Ombudsman atau melalui whatsapp centre.
"Untuk lapor gambang ada WA (whatsapp) centre kami di 08119853737, bisa mengadukan termasuk penanganan Covid-19 juga bisa ke kami," tegas dia.
Pemerintah Kabupaten Bekasi membangun sarana penunjang pendidikan berupa toilet atau water closet (WC) di lingkungan SD Negeri Magunjaya 04, Jalan Kedondong, Kecamatan Tambun Selatan senilai Rp196,8 juta.
Berdasarkan situs lpse.bekasikab.go.id, sumber dana untuk pembangunan WC berasal dari APBD Kabupaten Bekasi 2020.
Dalam situas itu juga disebutkan, pagu anggaran yang disediakan mencapai Rp198,5 juta hanya untuk sarana penunjang toilet sekolah.
TribunJakarta.com mencoba mendatangi langsung lokasi pembangunan WC di SD Negeri Mangunjaya 04 Tambun Selatan, Selasa (8/12/2020).
Proyek pembangunan WC ini terpisah dengan bangunan utama sekolah, ukuranya tidak terlalu besar diperkirakan hanya 5×5 meter.
Di dekat proyek pembangunan itu, terdapat spanduk berisi informasi kegiatan pembangunan yang dilakukan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi.
Proyek pembangunan WC ini diproyeksi rampung dalam waktu 57 hari dimulai sejak 26 Oktober 2020 dan ditargetkan selesai 21 Desember 2020 mendatang.
Untuk pelaksana proyek, disebutkan perusahaan atas nama CV. Cikal Kelapa Mandiri.
Dalam situs yang sama, Pemkab Bekasi juga melakukan kegiatan serupa di SMP Negeri 4 Cikarang Barat.
Nilai anggaran yang dihabiskan untuk membangun sarana penunjang pendidikan di lingkungan sekolah ini tidak jauh berbeda yakni, Rp196,9 juta.
WC seharga Rp196,8 juta ini sekilas tidak memiliki keistimewaan, fasilitas yang sudah terlihat dipasang diantaranya kloset jongkok sebanyak dua unit.
Bangunan yang diperkirakan seluas 5×5 meter ini memiliki beberapa fasilitas diantaranya, dua kloset jongkok seperti yang sudah disebutkan, keran wudhu dan urinoir (kloset untuk buang air kecil pria).
Dikutip dari wartakotalive.com, Pemkab Bekasi di 2020 ini membangun sebanyak 488 WC sebagai bentuk progam menuju Kabupaten Sehat 2021.
Sementara Kepala Bidang Bangunan Negara Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Benny Sugiarto Prawiro, menjelaskan pembangunan 488 toilet itu tersebar di setiap sekolah dasar maupun menengah pertama di 23 kecamatan Kabupaten Bekasi.
Dia melanjutkan, total anggaran yang dihabiskan untuk membangun 488 wc ini mencapai Rp98 miliar melalui APBD perubahan 2020.
"Ditargetkan, selesai pada pertengahan Desember tahun ini," kata Benny.
Pembangunan toilet ini dilakukan dengan menerapkan konsep adaptasi kebiasaan baru. Di setiap sekolah nantinya akan dibangun dua ruang toilet, dua unit urinoar, tempat wudu dan tujuh wastafel.
“Sebanyak lima wastafel di antaranya mengusung konsep new normal dengan menggunakan mekanisme keran injak. Wastafel ini bukan cuma dipasang di toilet tapi jg di sekitar area sekolah. Jadi sebelum masuk sekolah, para siswa cuci tangan dulu,” ujarnya.