Korban Mutilasi di Saluran Irigasi
Gunakan Pylox untuk Samarkan Bau Darah, Ini Dalih Remaja Pemutilasi di Bekasi saat Ditanya Tetangga
Terungkap siasat AYJ, remaja 17 tahun pelaku mutilasi pegawai minimarket, Donny Saputra (24) untuk menyamarkan bau darah korban di kontrakan.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
Merasa terusik dengan suara itu, Emas mendatangi dan bertanya apa yang AYJ lakukan di dalam rumah saat muncul di balik pintu, "Lagi ngapain?"
"Lagi masang keramik," jawab AYJ pendek sambil berlalu menjauh dari rumah untuk membeli minuman.
Mendapat jawaban seperti itu, Emas mengaku tidak menaruh curiga pada AYJ.
Baca juga: Pemuda Pinjam Alat Asah Pisau Diduga untuk Mutilasi Pegawai Minimarket, Tetangga Cium Bau Tak Enak
"Saya enggak curiga sama sekali. Saya sempet denger suara dug, dug, dug. Begitu doang," lanjut Emas Jumiarti.
Selain suara aneh, bau menusuk hidung bersumber dari dalam rumah AYJ lagi-lagi membuat Emas penasaran.
Emas menyium bau cat pylox yang sangat menyengat beberapa jam setelah suara dentuman.
Emas pun kembali bertanya perihal apa yang sedang dikerjakan pelaku di dalam rumah.
Saat pelaku keluar masuk rumahnya, ia kembali menanyakan bau tersebut, namun pelaku kembali berdalih.

"Nyengat banget bau pylox-nya, saya tanya lagi, ngapain. Pelaku jawab bau pilok."
"Kata dia sambil ngecat barang," ucapnya.
Ia percaya saja dengan penjelasan AYJ saat itu. Barulah saat polisi datang menggeledah, Emas baru paham bahwa pylox disemprotkan untuk mengaburkan bekas darah di semua lantai dan menyamarkan bau amis.
"Saya enggak mencium bau amis waktu itu. Baru sekarang-sekarang bau amisnya keluar," kata Emas Jumiarti.
Baca juga: Ahli Psikologi Forensik Sebut Pelaku Mutilasi di Bekasi Sebagai Korban, Begini Penjelasannya
Sempat Minta Plastik Besar
Minggu malam, sebelum potongan tubuh korban ditemukan di saluran irigasi Kalimalang, sekira pukl 23.00 WIB pelaku meminta plastik berukuran besar kepada Emas.
"Jam 11 malam masih nongkrong di sini, ketemu suami saya sama satpam. Dia minta plastik gede, saya enggak punya, jadi dikasih yang kecil," tutur Emas.
