Ribuan Ruang Kelas Tak Layak, Pemkab Bekasi Justru Bangun Toilet Sekolah Seharga Rp 196,8 Juta

Padahal dari data Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, terdapat ribuan ruang belajar di sekolah tingkat SD dan SMP yang kondisinya tidak layak.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Ruang kelas SDN Mangunjaya 04 Tambun Selatan rusak, atas di dua ruangan ambrol akibat lapuk dimakan usia. Foto diambil Selasa (8/12/2020) 

"Tinggal dipasang septictank, toren air, kita (berlima) cuma bangunan fisik aja, nanti yang pasang sumur beda lagi orangnya," kata seorang pekerja proyek kepada TribunJakarta.com.

Baca juga: Total Kasus Covid-19 di Kecamatan Ciracas Capai 1.904

Baca juga: Airlangga Hartarto Klaim Golkar Sukses Besar di Pilkada Serentak 2020

Baca juga: Robert Alberts Beri Wejangan ke Pemain Indonesia yang Ingin Berkiprah di Luar Negeri

Dia menjelaskan, spesifikasi WC seharga Rp196,8 juta diantaranya, dua ruangan kloset jongkok, tiga urinoir di bagian belakang bangunan, tiga keran wudhu dan dua westafel cuci tangan.

Ketika ditanya soal estimasi biaya, pekerja tersebut enggan menyebutkan lantaran menurut dia hal itu merupakan wewenang pelaksana proyek.

"Kalau kita di sini hanya kerja aja, kalau buat hitung-hitungan biayanya kurang begitu tahu," tuturnya.

TribunJakarta.com juga berusaha mengonfirmasi pihak sekolah, tetapi ketika disambangi tidak ada pihak yang dapat dimintai keterangan soal pembangunan WC tersebut.

Dalam situs yang sama, Pemkab Bekasi juga melakukan kegiatan serupa di SMP Negeri 4 Cikarang Barat.

Nilai anggaran yang dihabiskan untuk membangun sarana penunjang pendidikan di lingkungan sekolah ini tidak jauh berbeda yakni, Rp 196,9 juta.

Dikutip dari wartakotalive.com, Pemkab Bekasi di 2020 ini membangun sebanyak 488 WC sebagai bentuk progam menuju Kabupaten Sehat 2021.

Kepala Bidang Bangunan Negara Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Benny Sugiarto Prawiro, menjelaskan pembangunan 488 toilet itu tersebar di setiap sekolah dasar maupun menengah pertama di 23 kecamatan Kabupaten Bekasi.

Dia melanjutkan, total anggaran yang dihabiskan untuk membangun 488 WC mencapai Rp98 miliar melalui APBD perubahan 2020.

"Ditargetkan, selesai pada pertengahan Desember tahun ini," kata Benny.

Pembangunan toilet ini dilakukan dengan menerapkan konsep adaptasi kebiasaan baru. Di setiap sekolah nantinya akan dibangun dua ruang toilet, dua unit urinoar, tempat wudu dan tujuh wastafel.

“Sebanyak lima wastafel di antaranya mengusung konsep new normal dengan menggunakan mekanisme keran injak. Wastafel ini bukan cuma dipasang di toilet tapi jg di sekitar area sekolah. Jadi sebelum masuk sekolah, para siswa cuci tangan dulu,” ucap dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved