Ribuan Ruang Kelas Tak Layak, Pemkab Bekasi Justru Bangun Toilet Sekolah Seharga Rp 196,8 Juta

Padahal dari data Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, terdapat ribuan ruang belajar di sekolah tingkat SD dan SMP yang kondisinya tidak layak.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Ruang kelas SDN Mangunjaya 04 Tambun Selatan rusak, atas di dua ruangan ambrol akibat lapuk dimakan usia. Foto diambil Selasa (8/12/2020) 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBUN SELATAN - Pemerintah Kabupaten Bekasi mengelontorkan anggaran ratusan juta untuk tiap sekolah dalam rangka membangun fasilitas toilet atau water closet (WC).

Padahal dari data Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, terdapat ribuan ruang belajar di sekolah tingkat SD dan SMP yang kondisinya tidak layak.

"Nah data yang kami dapat 2019 itu ada sekitar 3000-an ruang kelas SD yang tidak layak lalu setingkat SMP ada 5000-an ruang belajar yang sama kondisinya tidak layak," kata Sekretaris Komisi IV Rusdi saat dikonfirmasi, Kamis (10/12/2020).

Ribuan ruang belajar itu lanjut dia, pada 2020 ini belum dapat dilakukan kegiatan perbaikan dengan alasan refocusing anggaran guna penanganan pandemi Covid-19.

"Justru di tahun ini kan mengalami refocusing, jadi data yang saya sebutkan tadi 3000 ruang kelas SD dan 5000 ruang kelas SMP yang tidak layak karena di 2020 anggaran yang sudah disiapkan terkena refokusing kegiatan perbaikan belum dilakukan," terang dia.

Pemkab Bekasi membangun sarana penunjang pendidikan berupa toilet atau WC di lingkungan SD Negeri Magunjaya 04, Jalan Kedondong, Kecamatan Tambun Selatan senilai Rp 196,8 juta.

Berdasarkan situs lpse.bekasikab.go.id, sumber dana untuk pembangunan toilet atau WC berasal dari APBD Kabupaten Bekasi 2020.

Dalam situs itu juga disebutkan, pagu anggaran yang disediakan mencapai Rp198,5 juta hanya untuk sarana penunjang toilet sekolah.

TribunJakarta.com mendatangi langsung lokasi pembangunan toilet atau WC yang berada di Jalan Kendongdong, Desa Mangunjaya tersebut, Selasa (8/12/2020).

Proyek pembangunan WC ini terpisah dengan bangunan utama sekolah, ukuranya tidak terlalu besar diperkirakan hanya seluas 2×2 meter.

Bangunan fisik sudah tampak terlihat dengan ukuran yang tidak terlalu luas, beberapa pekerja tampak sibuk melakukan penyempurnaan mulai dari atap hingga interior WC.

WC seharga Rp196,8 juta ini sekilas tidak memiliki keistimewaan, fasilitas yang sudah terlihat dipasang diantaranya kloset jongkok sebanyak dua unit.

Bangunan yang diperkirakan seluas 2×2 meter ini memiliki beberapa fasilitas diantaranya, dua kloset jongkok seperti yang sudah disebutkan, keran wudhu dan urinoir (kloset untuk buang air kecil pria).

Seorang pekerja pembangunan WC mengatakan, bangunan fisik dikerjakan sekitar lima orang pekerja dan ditargetkan memulai pengecatan 10 Desember 2020.

"Tinggal dipasang septictank, toren air, kita (berlima) cuma bangunan fisik aja, nanti yang pasang sumur beda lagi orangnya," kata seorang pekerja proyek kepada TribunJakarta.com.

Baca juga: Total Kasus Covid-19 di Kecamatan Ciracas Capai 1.904

Baca juga: Airlangga Hartarto Klaim Golkar Sukses Besar di Pilkada Serentak 2020

Baca juga: Robert Alberts Beri Wejangan ke Pemain Indonesia yang Ingin Berkiprah di Luar Negeri

Dia menjelaskan, spesifikasi WC seharga Rp196,8 juta diantaranya, dua ruangan kloset jongkok, tiga urinoir di bagian belakang bangunan, tiga keran wudhu dan dua westafel cuci tangan.

Ketika ditanya soal estimasi biaya, pekerja tersebut enggan menyebutkan lantaran menurut dia hal itu merupakan wewenang pelaksana proyek.

"Kalau kita di sini hanya kerja aja, kalau buat hitung-hitungan biayanya kurang begitu tahu," tuturnya.

TribunJakarta.com juga berusaha mengonfirmasi pihak sekolah, tetapi ketika disambangi tidak ada pihak yang dapat dimintai keterangan soal pembangunan WC tersebut.

Dalam situs yang sama, Pemkab Bekasi juga melakukan kegiatan serupa di SMP Negeri 4 Cikarang Barat.

Nilai anggaran yang dihabiskan untuk membangun sarana penunjang pendidikan di lingkungan sekolah ini tidak jauh berbeda yakni, Rp 196,9 juta.

Dikutip dari wartakotalive.com, Pemkab Bekasi di 2020 ini membangun sebanyak 488 WC sebagai bentuk progam menuju Kabupaten Sehat 2021.

Kepala Bidang Bangunan Negara Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Benny Sugiarto Prawiro, menjelaskan pembangunan 488 toilet itu tersebar di setiap sekolah dasar maupun menengah pertama di 23 kecamatan Kabupaten Bekasi.

Dia melanjutkan, total anggaran yang dihabiskan untuk membangun 488 WC mencapai Rp98 miliar melalui APBD perubahan 2020.

"Ditargetkan, selesai pada pertengahan Desember tahun ini," kata Benny.

Pembangunan toilet ini dilakukan dengan menerapkan konsep adaptasi kebiasaan baru. Di setiap sekolah nantinya akan dibangun dua ruang toilet, dua unit urinoar, tempat wudu dan tujuh wastafel.

“Sebanyak lima wastafel di antaranya mengusung konsep new normal dengan menggunakan mekanisme keran injak. Wastafel ini bukan cuma dipasang di toilet tapi jg di sekitar area sekolah. Jadi sebelum masuk sekolah, para siswa cuci tangan dulu,” ucap dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved