Tanggapi Rekonstruksi Polri, Rocky Gerung Sebut Tak Logis: Kasus Ini Jadi Sorotan Dunia

Rocky Gerung tanggapi rekonstruksi penembakan anggota FPI yang dilakukan Polri, disebut tak logis.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
Istimewa
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian S Djajadi, seusai rekonstruksi, Senin (14/12/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Akademisi Rocky Gerung buka suara mengenai rekonstruksi 53 adegan terkait peristiwa penembakan enam anggota FPI di Tol Jakarta-Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Rekonstruksi ini digelar Mabes Polri pada Senin dini hari (14/12) dan berlangsung selama lebih dari empat jam, mulai pukul 00.35 hingga sekitar 4.30 WIB.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menjelaskan, rekonstruksi dilaksanakan dengan membagi empat titik lokasi kejadian.

TONTON JUGA:

Titik pertama yakni jalan Interchange Karawang Barat dekat Bundaran Badami, dilakukan sembilan adegan di rekonstruksi.

Lalu, empat adegan di titik kedua lokasi kejadian di Jembatan Badami, sekitar 1 km dari Gerbang Tol Karawang Barat.

Baca juga: 6 Obat Tradisional Berkhasiat Mengurangi Mata Minus Secara Alami, Pengguna Kacamata Wajib Tahu!

Sementara titik ketiga yaitu rest area Km 50 Tol Jakarta-Cikampek, yang dilakukan 31 adegan rekonstruksi.

Di titik keempat yang berlokasi di KM 51, sembilan adegan rekonstruksi dilakukan.

FOLLOW JUGA:

Dilansir dari vlog Rocky Gerung pada Selasa (15/12), pengamat politik ini menyoroti adanya rekonstruksi yang digelar Polri.

"Saya kira semua orang menunggu versi mana yang bisa dipercaya mengenai rekonstruksi karena orang tak percaya dengan versi pemerintah, dinilai tak logis dan ada lompatan urutan peristiwa," terang Rocky Gerung.

Rocky menilai, dari awal peristiwa ini membuat publik merasakan kecurigaan.

Baca juga: Teddy Nikah Lagi Setelah Lina Jubaedah Meninggal, Ketua RT Beberkan Kondisi Tempat Tinggalnya Kini

"Publik sudah mulai dengan konstruksi kecurigaan, jadi orang bertanya dalam upaya mencurigai. Jadi scientific basednya hilang, padahal Polri berusaha menunjukkan untuk menghasilkan fakta dari ilmu scentific," imbuh Rocky Gerung.

Meski demikian, Rocky menegaskan, kondisi psikologis masyarakat lebih dahulu berkembang dibandingkan metodelogi pengusutan kasus penembakan tersebut.

Hari ini keluarga laskar FPI akan diperiksa, Senin (14/12/2020) Foto: Rekontruksi kasus penembakan 6 Laskar FPI, polisi diadang hingga memberikan tembakan peringatan di Karawang Barat, Minggu (13/12/2020).
Hari ini keluarga laskar FPI akan diperiksa, Senin (14/12/2020) Foto: Rekontruksi kasus penembakan 6 Laskar FPI, polisi diadang hingga memberikan tembakan peringatan di Karawang Barat, Minggu (13/12/2020). (Wartakotalive.com/Joko Supriyanto)

"Sekali lagi psikologi itu lebih dahulu bergerak daripada metodelogi. Pengaburan itu sudah terbaca di awal cerita sehingga publik menganggap versinya yang sudah benar, mendahului segala rekonstruksi," ujar Rocky Gerung.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved