9 Murid Laki-laki Jadi Korban Aksi Guru Bejat, Dirayu Main Game dan Selfie Setelah Dicabuli

Sebanyak 9 murid laki-laki menjadi korban aksi bejat guru berinisial DD (44). Pelaku ajak selfie korban setelah dicabuli.

KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN
Polisi menggiring DD (44), oknum guru cabul di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang melakukan aksi bejat kepada 9 muridnya, 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sebanyak 9 murid laki-laki menjadi korban aksi bejat guru berinisial DD (44) di Cianjur, Jawa Barat.

Aksi kejahatan seksual DD dilakukan sejak dua tahun lalu yakni tahun 2018.

Sang guru bejat mengiming-imingi dipinjamkan handphone untuk bermain game.

Kemudian, korban juga diajak selfie setelah dicabuli

Total ada sembilan pelajar berusia 9-12 tahun yang menjadi korban DD.

Kasus bejat itu terbongkar ketika satu diantara korbannya menceritakan perilaku sang guru kepada orangtuanya.

Tak terima dengan perbuatan DD, orangtua korban melapor ke polisi. Predator seks tersebut berhasil ditangkap di rumahnya di daerah Karangtengah, Minggu (13/12/2020).

Dicabuli di kelas sepulang sekolah

Polisi menunjukkan barang bukti kasus pencabulan seorang guru terhadap sembilan muridnya di Cianjur, Jawa Barat
Polisi menunjukkan barang bukti kasus pencabulan seorang guru terhadap sembilan muridnya di Cianjur, Jawa Barat (Tribun Jabar/Ferri Amiril)

Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Anton mengatakan semua korban dicabuli pelaku di dalam kelas tempat ia mengajar.

Aksi bejat dilakukan selepas pulang sekolah di ruang kelas saat suasana sepi.

Pelaku mengiming-imingi para korban dengan uang jajan dan dipinjami ponsel untuk bermain game.

Selain itu, para korban diancam akan diberi nilai jelek jika melaporkan perbuatannya ke orangtua mereka.

"Para korban diancam akan diberi nilai jelek kalau menceritakan perbuatan tersangka kepada orangtua mereka," ucap Anton, Senin (14/12/2020).

Anton mengatakan dari rentang waktu 2018 hingga terbongkar tahun 2020, ada 9 korban DD.

Turut disita lima setel pakaian seragam sekolah dasar milik para korban, dan satu buah handphone kepunyaan pelaku sebagai barang bukti.

Diajak Selfie Setelah Dicabuli

Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan foto-foto korban di ponsel DD.

Fakta terbaru yang ditemukan polisi, setelah dicabuli, para korban diajak selfie dalam kondisi berpakaian.

"Setelah mencabuli korban, tersangka ini selfie dengan korban-korbannya. Namun, mereka dalam kondisi berpakaian," ucapnya.

“Kalau dari perbuatannya itu bisa ada kelainan. Namun, perlu pemeriksaan lebih lanjut dari psikolog dan dinas kesehatan juga, nanti akan ketahuan,” kata Anton kepada wartawan di Mapolres Cianjur, Senin (14/12/2020).

Anton menjelaskan untuk para korban, penyidik akan bekerja sama dengan pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) setempat dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

“Para korban ini tentu perlu pendampingan untuk trauma healing, harus ada treatment khusus," ucap dia.

Tersangka dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 5 miliar. (Kompas.com/Firman Taufiqurrahman)

Kesehatan Jiwa Pelaku Diperiksa

Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Anton mengatakan akan memeriksa kesehatan jiwa pelaku cabul.

Pihaknya juga mempersilakan untuk melapor apabila ada korban baru pada kasus guru mencabuli murid.

Pihaknya mengatakan, hingga saat ini masih melakukan penyelidikan dan pengembangan kasus dan tak menutup jika ada laporan korban yang baru.

Baca juga: Mengaku Tak Pegang Ditagih Iuran Listrik, Pria Ini Cekik dan Tusuk Petugas PLN karena Emosi

Baca juga: Garuda Indonesia Komentari Kebijakan Baru Pemerintah, Wisatawan Wajib Tes PCR Sebelum ke Bali

Baca juga: Jangkau Satu Juta Perempuan, Pita Putih Indonesia: Jangan Ada Lagi Kematian Ibu Saat Melahirkan

"Jadi jika ada korban yang merasa dicabuli silakan melapor orang tuanya," ujar Kasatreskrim, Senin (14/12/2020).

Saat ditanya apakah pelaku memiliki kelainan, pihaknya mengatakan hal tersebut masih perlu pemeriksaan lebih lanjut.

"Kami akan memeriksa kesehatan jiwa pelaku dengan menghadirkan psikolog," katanya.

Anton mengatakan, untuk penanganan para korban pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.

"Untuk penanganan trauma para korban kami akan berkoordinasi dengan p2tp2a Cianjur katena perlu trauma healing dan treatment khusus," katanya.(fam)

P2TP2A Prihatin

Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak ( P2TP2A) Kabupaten Cianjur, Lydia Indayani Umar, menyayangkan kasus pencabulan terhadap anak terulang kembali di Cianjur.

Apalagi kasus pencabulan ini dilakukan oleh seorang guru terhadap muridnya. Lydia sangat mengecam keras perbuatan tersebut dan meminta semua pihak untuk kembali mengawasi anak-anak dari kekerasan seksual.

"Guru yang seharusnya mendidik dan melindungi siswa sebagai orangtua kedua di sekolah malah merusak mental dan masa depan anak, kami sangat prihatin," ujar Lydia melalui sambungan telepon, Senin (14/12/2020).

Lydia sangat menyayangkan dan prihatin karena perkara cabul dengan banyak korban terjadi lagi di Kabupaten Cianjur.

Menurutnya pihknya sudah mendampingi para korban saat pemeriksaan di Unit Perempuan dan Anak Polres Cianjur.

"Iya P2TP2A menddampingi waktu pemeriksaan di Polres," kata Lydia.

Lydia mengatakan, perlu kerjasama semua pihak agar pengawasan anak tetap bisa dilakukan dengan baik.

"Kami mengimbau terus kepada orangtua agar meningkatkan ketahanan keluarga terutama fungsi pengawasan agar diperketat dalam masa liburan sekolah karena pandemi covid 19 ini, agar anak bermainnya jangan jauh dari rumah," katanya.(fam)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kesehatan Guru yang Cabuli Muridnya akan Diperiksa, Polisi: Jika Ada Korban Lain untuk Melapor, .

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul P2TP2A Cianjur Sangat Prihatin Ada Guru Cabuli Murid di Cianjur, .

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Predator Seks dari Cianjur, Korban Dicabuli Lalu Diajak "Selfie""

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved