Aksi 1812
Bawa Badik dan Jimat di Leher, Alasan Pria Berbaju Silat Ikut Aksi 1812: Takut Ada Maling
Seorang pria berbaju silat diamankan polisi di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Jumat (18/12/2020). ia ikut aksi 1812 karena takut ada maling.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Saya simpatisan aja pak," kata MZ.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Sudjarwoko mengatakan, kedua pria tersebut langsung diamankan ke Pos Pengamanan TL Coca Cola.
"Kita amankan dua orang membawa senjata tajam. Yang satunya badik, yang satunya bambu yang ujungnya dipertajam. Bisa dikategorikan itu senjata tajam," kata Sudjarwoko di lokasi.
Sudjarwoko mengatakan, sejak pagi tadi polisi bekerjasama dengan TNI sudah melakukan penyekatan di titik-titik wilayah Jakarta Utara yang menjadi akses pergerakan massa Aksi 1812.
Tujuannya ialah untuk mengantisipasi massa yang membawa barang-barang membahayakan, seperti contohnya senjata tajam yang dibawa MZ dan MF.
"Kita akan terus melakukan penyekatan-penyekatan di sini, terutama mereka-mereka yang akan berangkat," tegas Kapolres.
Adapun total person gabungan TNI-Polri yang dikerahkan di Jalan Yos Sudarso mencapai 75 anggota.
Hingga pukul 15.50 WIB sore ini, aparat masih berjaga dan memantau pergerakan massa aksi.
Terjaring Razia di Jalan Yos Sudarso

Sebanyak dua pria mau ikut aksi 1812 membawa senjata tajam dan bambu runcing, terjaring razia penyekatan di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.
Anggota Polres Metro Jakarta Utara pun mengamankan dua orang tersebut, Jumat (18/12/2020).
Awalnya, dua pria yang berboncengan motor ini terlihat membawa bendera ormas di Jalan Yos Sudarso.
Polisi pun memberhentikan mereka dan menggeledah barang-barang yang dibawa.
Ternyata, salah satu pria yang mengendarai motor, yakni MZ (26), membawa senjata tajam.
MZ tampak mengenakan pakaian pencak silat dan menyangkutkan senjata tajam jenis badik di ikat pinggangnya.