Korban Mutilasi di Saluran Irigasi
Pemutilasi Pegawai Minimarket Teringat Temannya, Pengacara Sebut Ada 5 Anak Korban Sodomi Lain
Remaja berinisial A (17) buat pengakuan nekat membunuh lalu memutilasi Donny Saputra di kediamannya di wilayah Jakasampura, Bekasi beberapa waktu lalu
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Remaja berinisial A (17) buat pengakuan nekat membunuh lalu memutilasi Donny Saputra di kediamannya di wilayah Jakasampura, Bekasi beberapa waktu lalu.
Selain sakit hati, A yang diketahui menjadi korban pelecehan Donny mengaku tak ingin ada korban berikutnya.
Hal itu diungkapkannya kepada kuasa hukumnya, Evi Risnayanti.
"Dia teringat mau membunuh itu, jangan sampai ada korban lain,"
"Kalau ini orang (Donny) masih ada, nanti melakukan hal serupa kepada yang lain," ucap Pengacara dari Pusat Advokasi Hukum dan HAM (PAHAM) tersebut, Rabu (16/12/2020).
Baca juga: Tak Tahu Mama Rieta Adalah Ibu Nagita Slavina, Dimas Ahmad: Barusan Tahunya Searching di Google
Selain itu, sebelum membunuh Donny, A teringat dengan rekannya yang merupakan kakak beradik.
Diduga kakak beradik tersebut sempat menjadi korban sodomi oleh Donny.
"Kejadian (sodomi) di tempat lain dan para korban melaporkan kepada pelaku (A),"
Follow juga:
"Ada beberapa juga yang sedang kita dampingi," ucap Evi.
Dijelaskan A, selain dirinya, Donny juga melakukan pelecehan kepada anak-anak di bawah umur.
Sekitar 4 sampai 5 orang dari umur 12 hingga 17 pernah jadi korban sodomi Donny.
"Ada, ada (korba lain) dan itu korbannya masih kecil-kecil semua, sekitar 4 hingga 5 orang dari umur 12 hingga 17 tahun yang menjadi korban sodomi," ungkap Evi.
Baca juga: Bukti Cukup, Ruben Onsu Akan Laporkan Akun Pembully Betrand Peto: Udah Terlanjur Sakit Hati
Evi sejauh ini, masih terus menggali informasi terkait pengakuan A.
Beberapa korban pelecehan seksual sesama jenis nantinya akan dihadirkan sebagai saksi agar meringankan ancaman tersangka.
"Kami masih kordinasi, apakah anak-anak ini nantinya bisa diharikan ke persidangan, kami juga ingin minta anak-anak ini didampingi psikolog atau tim hukum untuk kemudian dijadikan rekomendasi untuk majelis hakim," tegasnya.
Terancam hukuman mati
Atas perbuatannya membunuh lalu memutilasi jasad Donny mejadi 5 bagian, A dikenakan pasal 340 KUH Pidana subsider 338 yaitu pembunuhan yang diawali dengan perencanaan, ancaman hukuman maksimal hukuman mati.
Dijelaskan Evi, A dipercaya bakal terbebas dari ancaman hukuman mati.
Evi mengungkap, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin memberikan keadilan hukum pada AYJ.
"Kami berpikirnya dia (A) tidak akan kena itu (ancaman hukuman mati) ya, karena beliau itu masih anak-anak bukan orang dewasa," kata Evi.
Evi menjelaskan, status A yang merupakan anak di bawah umur tentunya akan menjadi landasan untuk meringankan hukuman yang menjeratnya atas kasus pembunuhan tersebut.
"Karena kita melihat anak ini sebenarnya sudah mengaku ya, beliau sudah mengakui perbuatannya, kita akan meminta keringanan saja kepada majelis hakim mengingat dia masih usia muda," terangnya.
Pada malam kejadian
Sebelum tewas dibunuh lalu dimutilasi, pegawai minimarket, Donny Saputra sempat buat kaget A.
Pasalnya, perlakuan Donny tengah malam di hari kejadian membuat A kaget.
Sekitar pukul 00.15 WIB di kediamannya di kawasan Jakasampurna, Kota Bekasi, A terbangun.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai manusia silver ini kaget melihat celana trainingnya sudah terbuka.
Saat itu, Donny rupanya meminta A untuk berhubungan sesama jenis.
Baca juga: Kisah Penerima Kartu Prakerja, dari Seorang Petugas Keamanan Kini Jadi Supervisor Usai Pelatihan
Hal itu terungkap saat polisi melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi pada, Senin (7/12/2020) lalu.
A sontak menolak permintaan Donny untuk mengajaknya berhubungan badan, tapi ditolak.
Namun saat itu, Donny mengancam A untuk melayani nafsu birahinya.
"Korban mengancam pelaku menggunakan pisau dan mengiming-imingi uang agar mau diajak hubungan seksual sesama jenis," ucap Kanit I Subdit Resmob Polda Metro Jaya AKP Herman Edco Simbolon ketika memimpin rekonstruksi ketika memimpin rekonstruksi, Rabu (16/12/2020).
Follow juga:
Karena diancam, A menyanggupi permintaan Donny dan hubungan tersebut terjadi.
Selesai berhubungan, Donny lantas tidur di atas karpet dengan posisi miring ke kanan.
Sedangkan A pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Baca juga: Akui Sudah Tahu Kabar Gugatan Cerai Rohimah, Kiwil Beri Tanggapan: Kasih Kesempatan Gue Selesaiin
Saat itu, selesai bersih-bersih A mengambil golok dan menghabisi nyawa Donny yang sedang terlelap.
"Setelah berhubungan badan, DS lalu tidur di atas karpet dengan posisi miring ke kanan. Sedangkan A pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya," sambungnya.
Donny dihujani tusukan hingga akhirnya meregang nyawa di tangan teman dekatnya tersebut.
A yang kebingungan lantas memutuskan untuk memutilasi jasad Donny jadi beberapa bagian.
Pagi harinya, A membuang potongan jasad Donny ke beberapa tempat.
Pinjam asahan pisau, bau tak enak hingga suara aneh
Emas bercerita, terakhir melihat Donny pada hari Sabtu, (5/12/2020) sekira pukul 20:00 WIB.
Saat itu, Emas sempat bertemu bahkan mengobrol dengan pria bernasib malang tersebut.
Kepada Emas, Donny bertanya keberadaan A yang saat itu tak sedang di rumah.

"Dia sempet nanya ke saya, pelaku ke mana, saya bilang enggak tahu keluar, terus dia nunggu di bangku depan rumah saya ini," terangnya.
Tak lama setelah itu, A tiba di rumah dan keduanya masuk bersama.
"Baru keliatan lagi itu pelaku besokannya, nah itu korban enggak tahu kapan pulangnya tahu-tahu si pelaku udah sendirian aja," tegasnya.
Keesokan harinya pada, Minggu (6/12/2020) sore, Emas sempat mendengar suara aneh yang berasal dari rumah A.
Hal itu membuat, Emas Jumiati bertanya kepada A apa yang sedang dilakukannya.
"Saya enggak curiga sama sekali, sempet denger suara duuug..duuug.duug, gitu doang," kata Emas.
Baca juga: Billy Syahputra Beri Kado Mewah di Ultah Pacar, Amanda Manopo Curiga Lihat Barangnya: Jangan Bohong!
"Dia sempet keluar sebentar, saya tanya lagi ngapain, terus dia jawab lagi masang keramik," sambungnya.
Mendengar alasan pemuda tersebut, Emas tak menaruh curiga sama sekali.
Kemudian tak lama, A sempat keluar rumah dan membeli minuman.
Emas lantas mencium bau sesuatu yang tak enak.
"Saya cium aroma enggak enak aja, terus saya tanya lagi, pelaku jawab bau pilok, dia lagi ngecat barang katanya," tutur Emas.
Selain itu, A juga sempat meminjam alat asah pisau ke tetangga sekitar.
Baca juga: Aurel Pamit Sementara dari Medsos, Atta Halilintar Angkat Bicara: Mungkin Hidupnya Terlalu Diatur
Tak berhenti sampai situ, Emas mengungkap, A sempat meminjam alat asahan pisau ke tetangga sekitar kediamannya.
"Dia sempet minjem asahan, saya tahu dari tetangga waktu pas hari Minggu itu," katanya.
Donny yang belum terlihat keluar sejak Sabtu diduga sudah dalam keadaan tewas di dalam rumah A.
Pertemanan keduanya berakhir tragis setelah A memutilasi jasad Donny.
Potongan tubuh Donny ditemukan di dua tempat, yakni saluran irigasi Kalimalang dan tempat pembuang sampah sekitar Kayuringin Jaya, Bekasi.
Tubuh Donny ditemukan pemiliki bengkel tambal ban yang bersisian dengan saluran irigasi di Kalimalang pada Senin (7/12/2020) pagi.
Saat mengevakuasi tubuh korban yang tanpa kepala, tangan dan kaki kiri kanan, polisi mendapat laporan lain.
Ada petugas sampah menemukan potongan tangan kiri di tempat pembuangan sampah sementara di Jalan Gunung Gede Raya, Kayuringin Jaya, Bekasi.
Baca juga: Tetangga Yakin Pemutilasi Bukan Penyuka Sesama Jenis, Kehidupan Pelaku Berubah Total Sejak Ibu Wafat
(TribunJakarta/Kompas)