Sisi Lain Metropolitan

Sayang dan Prihatin Kondisi Ayah Ibu, Eka Ramdhani Jual Donat Sejak Pagi dan Lanjut Sore

Eka Ramdhani lebih dewasa di usianya masih 11 tahun. Rasa sayang dan prihatin kondisi ayah ibunya, ia jualan donat kentang sejak pagi dan lanjut sore.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Eka sedang melayani pembeli donat kentang yang dijualnya di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Jumat (18/12/2020). Sejak usia 3 tahun sampai sekarang menginjak usia 11 tahun, Eka membantu menjajakan donat kentang karena prihatin dan sayang ke ayah dan ibunya. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Eka Ramdhani lebih dewasa di usianya masih 11 tahun. Rasa sayang dan prihatin kondisi ayah ibunya, Eka jualan donat kentang sejak pagi dan lanjut sore.

Sudah tujuh tahun lalu Eka membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan donat kentang keliling wilayah Matraman, Jakarta Timur.

"Donat, donat, donat," teriak Eka dengan suara khasnya sedikit serak saat ditemui TribunJakarta.com, Jumat (18/12/2020).

Berjualan keliling di era pandemi Covid-19, Eka sadar harus ketat menerapkan protokol kesehatan.

Sambil membawa boks berisikan puluhan donat kenang, Eka tetap mengenakan masker.

Baca juga: Ayah Kena PHK, Bocah 9 Tahun Bantu Jajakan Susu Beku Jualan Ibu: Mut Sayang Ibu dan Ayah

Eka merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan Nurhasanah (32) dan Atang Suntana (40).

Ia tumbuh menjadi anak yang prihatin dengan orang tuanya yang secara ekonomi kurang.

"Sudah 7 tahun lalu saya jualan donat. Buat bantuin Bapak sama Mama," cerita Eka.

"Saya enggak dipaksa, saya kasihan awalnya, karena bapak kerja sendiri. Jadinya ikut jualan," ia menambahkan.

Baca juga: Bawa Badik dan Jimat di Leher, Alasan Pria Berbaju Silat Ikut Aksi 1812: Takut Ada Maling

Baca juga: Viral Pria Berbuat Asusila di Jalan Surabaya, Mabuk Berat dan Terbongkar Hubungan dengan Sang Wanita

Baca juga: WC Kantor Bupati Jadi Saksi Bisu Remaja dan Janda Berbuat Asusila, Hukuman Cambuk Menanti

Sejak itulah Eka terbiasa berjualan donat kentang keliling sampai saat ini.

Ia tak sendiri, karena Eki (10) adik pertamanya turut mengikuti jejaknya.

Eka maupun Eki sama-sama membantu orang tuanya menjajakan donat kentang keliling wilayah Matraman.

Baca juga: Rumah Sedang Sepi, Pasangan Kekasih Tepergok Kakak Berfoto Tanpa Busana, Ngaku Sudah Berbuat Asusila

Sebelum berangkat ke sekolah, keduanya telah bersiap berjualan donat kentang.

Selesai salat subuh, Eka yang keluar lebih dulu berjualan.

Kakak beradik Eka Ramdhani (kiri) dan Eki (kana) saat ditemui di kediamannya di Jalan Balai Rakyat III, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (18/12/2020). Sayang dan prihatin dengan kondisi ayah ibu, Eka sudah berjualan donat kentang keliling Matraman sampai sekarang usianya 11 tahun. Sang adik, kini mengikuti jejak sang kakak.
Kakak beradik Eka Ramdhani (kiri) dan Eki (kana) saat ditemui di kediamannya di Jalan Balai Rakyat III, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (18/12/2020). Sayang dan prihatin dengan kondisi ayah ibu, Eka sudah berjualan donat kentang keliling Matraman sampai sekarang usianya 11 tahun. Sang adik, kini mengikuti jejak sang kakak. (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Eki menyusul kemudian dengan membawa donat kentang dalam jumlah yang sama.

"Semua ini, mama sama bapak yang buat. Saya bantu jualan sebelum berangkat sekolah."

"Jadi dari subuh sampai pukul 06.00 WIB. Kemudian dilanjut sore sampai menjelang Magrib," ungkap Eka.

Satu donatnya dijual seharga Rp 2.500 dengan keuntungan sekitar Rp 1.000.

Orangtua Bangga

Melihat kegigihan anak-anaknya, sebagai ibu Nur merasa sangat terharu dan bangga.

Ia merasa beruntung memiliki anak yang prihatin terhadap ekonomi keluarga.

Selama ini anak-anaknya tak pernah menuntut banyak kepada Nur dan Atang.

Baca juga: Pencuri Ponsel Minta Tebusan Foto Tanpa Busana dan Berhubungan Badan, Pelaku Kirim Gambar Tak Sopan

Mereka memafhumi kondisi ekonomi ibunya hanya buruh kuli cuci, sementaranya ayahnya bekerja serabutan.

"Anak-anak sudah jualan dari dulu. Bapaknya kena PHK dari Purwakarta. Kemudian jual HP dan kami jadikan modal untuk ke Jakarta," terang Nur.

Nurhasanah di antaranya anak-anaknya antara lain Eka Ramdhani (11), Eki (10) dan adiknya saat ditemui di rumahnya Jalan Balai Rakyat III, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (18/12/2020).
Nurhasanah di antaranya anak-anaknya antara lain Eka Ramdhani (11), Eki (10) dan adiknya saat ditemui di rumahnya Jalan Balai Rakyat III, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (18/12/2020). (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

"Mereka sudah merasakan enggak makan beberapa hari juga karena tak ada uang," jelas dia.

Sayangnya, selama pandemi kehidupan mereka kian terasa sulit.

Hanya usaha donat yang menjadi andalan untuk pemasukan keluarga.

Apalagi, Nur harus diberhentikan sementara dari pekerjaannya sebagai buruh cuci.

Sementara Atang jarang mendapatkan pekerjaan. Selama ini pun hanya bisa bekerja serabutan.

"Suami saya awalnya ikut jualan tapi memang suka enggak laku."

"Kalau ada yang manggil nyuruh jadi kenek atau apa dia kerjain."

"Tapi memang kondisinya lagi begini, jadi kami fokus buat donat di rumah."

Baca juga: Pemerasan di Warteg oleh Pria Bercelurit, Kapolsek: Beraksi 20 Kali dalam 2 Bulan

"Anak-anak yang jual. Kadang ayahnya juga masih keliling pas lagi enggak ada kerjaan sampingan," jelasnya.

Beruntungnya, biaya sekolah Eka daan Eki di Sekolah Dasar Swasta Al Barra dibiayai oleh mantan bos tempat Nur bekerja dulu.

Eka sedang melayani pembeli donat kentang yang dijualnya di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Jumat (18/12/2020).
Eka sedang melayani pembeli donat kentang yang dijualnya di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Jumat (18/12/2020). (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Sehingga uang hasil berjualan donat bisa digunakan untuk keberlangsungan hidup mereka sekeluarga.

Sisa keuntungan dari donat yang laku Nur simpan. Dari situ juga digunakan untuk kebutuhan Eka dan tiga adiknya.

"Mereka selalu gunakan uang tersebut untuk kebutuhan mereka, kadang suka disimpan kalau ingin beli sesuatu."

"Semisalnya ingin belikan adiknya lemari, pasti dikumpulkan."

"Mau beli TV karena selama ini numpang sama tetangga, mereka kumpulkan."

"Jadi saya amat bersyukur punya anak seperti mereka yang enggak pernah ngeluh tapi malah mandiri," ucap Nur.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved