Petaka Setelah Main Bola, Kakak Beradik Anak Polisi Tewas Tersengat Listrik dan Temuan Kabel Hitam

Keluarga Kanit Reskrim Polsek Miri Aiptu Suwito berduka setelah kepergian dua anaknya yang tewas tersengat listrik usai main bola, Sabtu (19/2/2020).

ISTIMEWA/Polsek Sumberlawang
Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi tengah mendoakan jenazah dua anak yang menjadi korban tersetrum listrik di Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Kakak beradik itu tewas tersengat listrik setelah memegang tiang lampu. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Keluarga Kanit Reskrim Polsek Miri Aiptu Suwito berduka setelah kepergian dua anaknya untuk selama-lamanya.

Kakak beradik berinisial HWA (10) dan NWA (8) mengalami insiden tragis tewas setelah tersengat listrik pada Sabtu (19/2/2020).

Kakak beradik asal l Dukuh Karangtengah RT 015, Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen mengalami petaka saat perjalanan pulang ke rumah setelah bermain sepak bola bersama teman-temannya.

Kedua bocah itu tewas tersengat listrik setelah memegang tiang lampu yang terbuat dari stainless.

Detik-detik meninggalnya kakak beradik anak polisi meninggal tersengat listrik diceritakan Kapolsek Sumberlawang, AKP Fajar Nur Ihsanudin.

AKP Fajar mengatakan insiden itu berawal saat kakak beradik anak polisi itu selesai bermain sepak bola bersama teman-teman di halaman SD Negeri II Desa Kacangan.

Mereka selesai bermain bola sekira pukul 16.30 WIB. Korban kemudian pulang ke rumah mereka. Pada saat itu tengah hujan deras.

"Korban NWA berjalan di depan dan di tengah perjalanan korban memegang tiang lampu yang terbuat dari stainless," terang Fajar kepada TribunSolo.com, Minggu (20/12/2020).

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi tengah mendoakan jenazah dua anak yang menjadi korban tersetrum listrik di Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.
Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi tengah mendoakan jenazah dua anak yang menjadi korban tersetrum listrik di Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. (ISTIMEWA/Polsek Sumberlawang)

Korban tidak mengetahui tiang lampu tersebut tengah mengalami konsleting listrik. Akibatnya, korban tersetrum.

Melihat kejadian tersebut kakak korban HWA berusaha menolong. Namun ia juga turut tersengat listrik.

"Kedua korban kemudian terjatuh di bawah tiang lampu," ucap Fajar.

Mereka terjatuh dengan posisi NWA tengkurap di bawah dan HWA tengkurap dengan basan menindih sang adik.

Seorang warga sekitar yang mengetahui kejadian malang tersebut langsung berlari memberitahu orang tua korban.

Sementara warga lain langsung mematikan sekring listrik yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.

"Kemudian warga tersebut berlari dan mengecek kondisi kedua korban. Setelah dicek, kondisi mereka sudah tidak bernyawa," kata Fajar.

Kedua korban sempat dilarikan ke Puskesmas Sumberlawang untuk mengecek kondisi.

Pihak Puskesmas Sumberlawang kemudian menyatakan kedua korban sudah tidak bernyawa.

"Warga kemudian memberitahu kejadian tersebut kepada kepala desa agar melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sumberlawang," tutur Fajar.

Baca juga: Cara Melihat Fenomena Langka Konjungsi Agung Jupiter-Saturnus Malam Ini, Jangan Sampai Terlewat!

Baca juga: Wagub DKI Jakarta: Pondok Modern Gontor Berkontribusi Besar Melahirkan Figur Nasional

Anak Kanit Reskrim Polsek Miri

Identitas dua bocah berinisial NWA (8) dan HWA (10) yang tewas tersetrum tiang listrik di Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen terungkap.

Dua korban tersebut diketahui merupakan anak dari Kanit Reskrim Polsek Miri, Aiptu Suwito.

Hal tersebut disampaikan Kapolsek Sumberlawang, AKP Fajar Nur Ihsanudin.

"Memang benar kedua korban merupakan anak dari Aiptu Suwito yang bertugas sebagai Kanit Reskrim Polsek Miri," kata Fajar kepada TribunSolo.com, Minggu (20/12/2020).

Luka Bakar dan Temuan Kabel Hitam

Luka bakar ditemukan di telapakan tangan kedua bocah berinisial NWA (8) dan HWA (10) yang tewas tersetrum.

Mereka tersetrum setelah memegang tiang lampu di Dukuh Karangtengah RT 015, Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.

Dua korban tidak tahu bila tiang listrik tersebut tengah dalam kondisi konsleting listrik.

Kejadian nahas itu terjadi setelah dua korban bermain sepak bola bersama teman-teman mereka di halaman SD Negeri II Desa Kacangan, Sabtu (19/12/2020).

Kapolsek Sumberlawang, AKP Fajar Nur Ihsanudin mengatakan luka bakar pada tangan korban diketahui seusai pemeriksaan di Puskesmas Sumberlawang.

"Setelah dicek telapak tangan NWA mengalami luka bakar pada jari telunjuk dan tengah tangan kiri," kata Fajar kepada TribunSolo.com, Minggu (20/12/2020).

"Sedangkan HWA mengalami luka bakar pada jempol tangan kanan," tambahnya.

Setelah pemeriksaan, jenazah korban lantas dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Fajar menuturkan barang bukti atas kejadian nahas tersebut yakni tiang lampu stainless.

"Ada kabel listrik warna hitam dengan panjang sekitar 30 sentimeter," tuturnya.

Kejadian Serupa

Petani Tewas Tersetrum di Madura

Mustakim, warga Dusun Oberan, Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, yang tewas tersetrum listrik di teras depan rumahnya, Minggu (20/12/2020) sekitar pukul 18.30 WIB.
Mustakim, warga Dusun Oberan, Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, yang tewas tersetrum listrik di teras depan rumahnya, Minggu (20/12/2020) sekitar pukul 18.30 WIB. (Istimewa via Surya)

Mustakim, warga Dusun Oberan, Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, tewas tersetrum listrik di teras depan rumahnya, Minggu (20/12/2020) sekitar pukul 18.30 WIB.

Kapolsek Pademawu, AKP Suryono menjelaskan kronologi meninggalnya pria berusia 45 tahun ini.

Kata dia, sekitar pukul 17.30 WIB, Agus, warga setempat saat hendak beli rokok ke toko melewati depan rumah korban.

Sewaktu itu, korban terlihat terlentang di atas meja depan rumahnya. Saat itu Agus tak berprasangka buruk.

Ia mengira, korban sedang tertidur kelelahan.

"Agus petang itu terus melanjutkan untuk beli rokok ke toko, dan tidak menghampiri korban karena dikira tidur," kata AKP Suryono, Senin (21/12/2020).

Namun, sekitar pukul 18.30 WIB, Alfin, anak korban melihat ayahnya sudah terlentang dalam keadaan terbujur kaku di atas meja depan rumahnya.

Seketika itu, anak korban langsung berteriak meminta tolong kepada warga setempat.

Sontak, warga sekitar langsung datang berduyun-duyun menolong korban yang sudah terbujur kaku di atas meja depan rumahnya.

Lalu, korban dibopong warga setempat dan dipindahkan ke teras rumah Hati, kakak ipar korban.

Menurut keterangan Agus (saksi), korban petang itu sempat terlihat membetulkan lampu di depan teras rumahnya, yang posisinya berada di atas tempat gerobak pentol milik korban.

Kata dia, di dekat lampu itu, ada kawat bendrat satu rol yang diperkirakan beraliran listrik saat diperbaiki korban, belum dimatikan terlebih dahulu.

Sehingga, sewaktu korban memperbaiki lampu, langsung tersengat aliran listrik dan terbujur kaku di atas meja depan rumahnya.

"Korban mengalami luka bakar di lengan kanan dan luka bakar di bagian perut," ujarnya.

Menurut AKP Suryono, istri korban, yang saat ini berada di Arab Saudi sedang dihubungi pihak keluarga korban untuk diberitahu suaminya meninggal dunia.

"Keseharian korban bekerja sebagai petani," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Perbaiki Lampu di Teras Rumah, Petani Pamekasan Malah Tewas Tersengat Aliran Listrik, .

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul 2 Bocah yang Tewas Tersetrum di Sumberlawang Sragen Alami Sejumlah Luka, Polisi Amankan Kabel Hitam, 

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Pegang Tiang Lampu, Dua Anak Polisi di Sragen Tewas Tersetrum, Berusia 10 & 8 Tahun, .

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Nahas, Seusai Bermain Bola, Dua Anak Asal Sumberlawang Sragen Tewas Tersetrum Tiang Lampu, 

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved